Peringatan Hari Kependudukan Dunia di Indramayu, Saatnya Mewujudkan Kesetaraan Gender Sejati

Peringatan Hari Kependudukan Dunia di Indramayu, Saatnya Mewujudkan Kesetaraan Gender Sejati

Peringatan Hari Kependudukan Dunia 2023 dipusatkan di Indramayu Jawa Barat. Membahas kesetaraan gender.--humas BKKBN.doc

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Masalah kesetaraan gender menjadi isu serius di banyak tempat di Indonesia. Karenanya, peningkatan pendidikan masyarakat harus ditingkatkan karena menjadi kunci utama dalam mencapai kesetaraan gender

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (disway.id/listtag/454/bkkbn">BKKBN), Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si, M.Eng, pada peringatan Hari Kependudukan Sedunia mengatakan setiap anak baik laki-laki maupun perempuan harus mendapat akses dan perlakukan yang sama di sektor pendidikan.

Peringatan Hari Kependudukan Dunia Tahun 2023, Kamis (21/7/2023), dipusatkan di Lapangan Karangampel, Desa Benda, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. 

Kegiatan kali ini dengan tema lokal "Dengarkan Aspirasi Perempuan & Anak Perempuan". Fokus kegiatan ini berada di sekitar Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) yang menjadi ajang peninjauan peserta diakhir acara.

BACA JUGA:Waspadai 7 Penyebab Kolesterol yang Kerap Disepelekan.

BACA JUGA:Keindahan Sungai Musi Palembang!. Banyak Mitos Yang beredar, Padahal Ini Lho Faktanya.

Bonivasius menilai pendidikan dasar yang meningkat masih memunculkan perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan.

Berdasarkan data Susenas Maret 2022 BPS, rata-rata lama sekolah penduduk perempuan 15 tahun ke atas lebih rendah dibanding laki-laki, yakni 8,87 tahun berbanding 9,28 tahun.

Data tersebut menunjukkan perempuan masih menghadapi tantangan seperti pernikahan dini, penghapusan sekolah, dan stereotipe gender yang menghambat mereka untuk meraih pendidikan yang setara dengan laki-laki. 

Buruknya komunikasi antara orang tua dengan anak, termasuk anak perempuan, menurut Bonivasius, menjadi salah satu halangan yang menyebabkan terjadi kehamilan sebelum menikah atau perkawinan anak. 

BACA JUGA:Ratna Zamrud Siberia: Batu Akik Termahal yang Membuat Gempar Pasar Permata Global

BACA JUGA:5 Kebiasaan Yang Sering Dilakukan Tanpa Disadari dan Bisa Menghancurkan Hidup

Karena itu, dia berharap kepada remaja yang tergabung dalam Generasi Berencana (GenRe) agar bisa menjadi teman sebaya yang mampu mencarikan solusi positif bagi rekan-rekannya yang bermasalah, termasuk rekan perempuan. Sehingga mereka dapat bangkit dan merasa tidak terpinggirkan.

Berdasarkan data Statistik Kesejahteraan Rakyat BPS Tahun 2022, perempuan pernah kawin usia 15-49 tahun yang proses melahirkan terakhirnya di fasilitas kesehatan di perkotaan sebesar 93,76%, sementara di perdesaan sebesar 85,51%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: humas bkkbn