Bagian Perang! Jurnalis Gaza Taruhkan Nyawa Demi Membuka Mata Dunia

Bagian Perang! Jurnalis Gaza Taruhkan Nyawa  Demi Membuka Mata Dunia

Bagian Perang! Jurnalis Gaza Taruhkan Nyawa Demi Membuka Mata Dunia--free pik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Jurnalis Gaza, meliput dan mengabarkan pada dunia kekejaman dan kondisi mengerikan rakyat Palestina. Memberikan informasi terkini yang ditunggu orang diseluruh dunia menjadi tugas yang sangat berat dilakoni para Jurnalis yang bertugas di jalur Gaza.

Mereka adalah bagian dari perang yag sesungguhnya. Ancaman kepada keluarga dan nyawa mereka sendiri menjadi berita memilukan yang seharusnya tidak dilakukan pada profesi jurnalis.

Namun Apa yang terjadi justeru para jurnalis Gaza tidak sedikit yang kehilangan nyawa sewaktu melakukan liputan.

Motaz Azaiza, seorang jurnalis Palestina berusia 24 tahun, telah menjalani minggu-minggu yang penuh dengan kengerian di Gaza.

BACA JUGA:Rambut Rontok Sering Dialami Setiap Orang dan Bikin Sebel, Inilah 5 Cara Menghindarinya

Sejak 7 Oktober, akun Instagramnya menjadi saksi penderitaan akibat serangan brutal Israel di daerah yang terkepung tersebut.

Namun, ketika serangan militer Israel memasuki bulan ketiga dan invasi darat semakin meluas, Azaiza memperingatkan bahwa dia mungkin tidak dapat melanjutkan pekerjaannya dalam jangka waktu yang lama.

Dalam pernyataannya kepada pengikutnya, Azaiza menyatakan bahwa fase mempertaruhkan hidupnya untuk menunjukkan apa yang terjadi telah berakhir, dan kini fase bertahan hidup dimulai. Bahkan, hanya dalam 10 pekan, rambutnya telah mulai memutih.


Bagian Perang! Jurnalis Gaza Taruhkan Nyawa Demi Membuka Mata Dunia--free pik.com

Nasib jurnalis seperti Azaiza memiliki dampak penting, tidak hanya bagi warga Palestina yang bergantung pada pers lokal untuk melaporkan keadaan di Gaza, tetapi juga bagi pers internasional yang sulit mengakses laporan langsung di lapangan.

BACA JUGA:Honda ADV 160, Motor Matic Desain Offroad Nuansa Petualang dengan 5 Keunggulan!

Mereka bukan hanya jurnalis netral; mereka juga menjadi bagian dari perang ini. Banyak dari mereka kehilangan tempat tinggal, kolega, teman, dan anggota keluarga.

Mereka, seperti penduduk Gaza lainnya, menghadapi kekurangan makanan, air bersih, tempat tinggal, dan listrik.

Hind Khoudary, seorang reporter lepas berusia 28 tahun, menjelaskan bahwa melaporkan dan menjalani pengalaman yang sama melelahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber