Dari Dapur Palembang: Gulai Pucuk Ubi Tempoyak dengan Rasa Asam yang Menggugah

BACA JUGA:LAKSAN - SAPA 2025 Hadir di Kota Lubuk Linggau, Dorong Legalitas UMKM dan Transformasi Layanan Publik

Sementara itu, bumbu halus ditumis hingga harum bersama serai dan daun salam. Setelah bumbu matang, tambahkan tempoyak dan aduk hingga merata.

Selanjutnya, tuang santan dan sedikit air, lalu masak dengan api kecil sambil terus diaduk agar santan tidak pecah.

Setelah mendidih, masukkan pucuk ubi yang sudah direbus dan bahan pelengkap seperti ikan teri atau udang. Masak hingga semua bahan meresap dan bumbu terasa seimbang antara asam, pedas, dan gurih.

Hasil akhirnya adalah gulai berwarna kuning keemasan dengan aroma harum tempoyak yang menggoda.

tempoyak menghadirkan rasa asam dan gurih yang khas,--cookpad.com

Rasa asam dari tempoyak berpadu harmonis dengan gurihnya santan dan pedasnya cabai, menghasilkan cita rasa yang begitu khas dan menggugah selera.

BACA JUGA:Viral di Medsos, Truk Tabrak Pemotor di Ogan Ilir Hingga Tewas, Sopir Kabur

BACA JUGA: 1 Tahun Prabowo-Gibran, Pemerataan Energi Belum Maksimal

Hidangan ini paling nikmat disajikan hangat bersama nasi putih, sambal, dan lauk sederhana seperti ikan asin atau telur dadar.

Sebagai variasi, beberapa daerah menambahkan bunga kecombrang atau rimbang untuk menambah aroma dan tekstur.

Ada juga yang menambahkan ikan sungai seperti patin atau baung agar gulai terasa lebih kaya rasa. Selain lezat, pucuk ubi juga memiliki kandungan gizi tinggi, seperti serat, vitamin A, dan zat besi yang baik untuk kesehatan.

Dengan cita rasa yang unik dan kaya rempah, Gulai Pucuk Ubi Tempoyak tidak hanya menjadi hidangan rumahan yang menenangkan, tetapi juga simbol kehangatan dan kebersamaan keluarga di meja makan.

Hidangan ini membuktikan bahwa dari bahan sederhana pun, masyarakat Sumatra mampu menciptakan sajian yang begitu istimewa dan berkarakter.

Sumber: berbagai sumber