Google Pertahankan Kesepakatan Chrome dan Apple, Tapi Wajib Berbagi Data

Keputusan bahwa Google tidak perlu menjual Chrome atau Android menghapus kekhawatiran besar bagi investor --ig@indian today
Google sebelumnya juga menyebutkan bahwa mereka berencana mengajukan banding, yang berarti bisa memakan waktu bertahun-tahun sebelum perusahaan harus benar-benar menindaklanjuti putusan ini. Kasus ini kemungkinan akan berakhir di Mahkamah Agung.
“Judge Mehta tahu bahwa Mahkamah Agung kemungkinan besar akan menjadi tujuan akhir kasus ini, dan ia memilih sanksi yang memiliki peluang besar untuk diterima oleh Pengadilan,” kata William Kovacic, direktur pusat hukum persaingan di Universitas George Washington.
Miliaran Dolar dalam Pembayaran
BACA JUGA:433 Jemaah Umroh Holiday Angkasa Wisata Nikmati Keindahan Ziarah Luar Madinah dan kebun kurma
BACA JUGA:Hakim Vonis Wawan Setioko 1 Tahun 2 Bulan Penjara dalam Kasus Penggelapan Motor
Putusan ini juga menjadi kabar baik bagi Apple dan pembuat perangkat serta peramban web lainnya, karena Mehta mengatakan mereka bisa terus menerima pembayaran berbagi pendapatan iklan dari Google untuk pencarian di perangkat mereka.
Menurut analis Morgan Stanley tahun lalu, Google membayar Apple sebesar 20 miliar dolar AS setiap tahun.
Mehta menulis bahwa pelarangan pembayaran tersebut kini kurang relevan mengingat kemunculan AI, di mana produk seperti ChatGPT “menjadi ancaman bagi dominasi pencarian internet tradisional.”
Putusan juga mempermudah produsen perangkat dan pihak lain yang menjadikan Google sebagai mesin pencari default untuk memuat aplikasi buatan pesaing Google, dengan melarang kontrak eksklusif.
Usulan pelonggaran kontrak sebenarnya sudah diajukan Google, dan melalui kesepakatan terbaru dengan Samsung, Motorola, AT&T, serta Verizon, para mitra kini dapat menyediakan layanan pencarian dari kompetitor.
BACA JUGA:Soto Diduga Jadi Penyebab Keracunan 69 Siswa di OKI
BACA JUGA:433 Jemaah Umroh Holiday Angkasa Wisata Nikmati Keindahan Ziarah Luar Madinah dan kebun kurma
Pengetatan Regulasi Big Tech
Selain kasus pencarian, Google juga menghadapi gugatan terkait dominasinya di pasar lain.
Perusahaan baru-baru ini mengatakan akan terus melawan putusan yang mewajibkan mereka merombak toko aplikasi dalam gugatan yang dimenangkan oleh pembuat “Fortnite,” Epic Games.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: the indian ekspres