Ulen-Ulen, Jajanan Kampung dari Palembang yang Tetap Bertahan

kue Ulen-Ulen satu tak kalah menggiurkan disajikan dalam versi modern dengan kemasan lucu dan bentuk yang cantik pula.--ig@enni_fai
Agar adonan tercampur dengan merata, tuang larutan gula secara bertahap agar tekstur yang didapatkan halus dan tidak bergerindil, untuk hasil yang lebih cantik lakukan penyaringan terlebih dahulu.
BACA JUGA:Dua Bandar Beserta Barang Bukti 20 Paket Sabu Diamankan Polisi
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Pimpin Apel Besar Peringatan Hari Pramuka
Siapkan cetakan yang telah diolesi dengan sedikit minyak, tuang adonan didalam cetakan, kukus dengan api sedang kurang lebih 15 sampai 20 menit, tutup kukusan dilapisi dengan menggunakan kain serbet.
Setelah matang, kue didiamkan di suhu ruang agar memudahkan mengeluarkan dari cetakan.
Ulen-ulen siap disantap sebagai teman minum teh atau kopi. Kue-kue tradisional Indonesia sering kali tidak hanya menyajikan rasa, tetapi juga membawa nilai filosofis.
Ulen-ulen misalnya, dengan tekstur kenyal dan rasa manis gurih, dianggap sebagai simbol kebersamaan. Teksturnya yang lengket seolah merepresentasikan eratnya hubungan keluarga dan kerabat.
Sementara rasa manis dan gurih menggambarkan harapan agar kehidupan selalu penuh kebahagiaan dan kehangatan.
BACA JUGA:Anthropic Memperingatkan Peretas Gunakan Claude AI Untuk Penipuan
BACA JUGA:Vivo V60: HP Kelas Menengah Rasa Sultan, Worth It Nggak Sih?
Rasanya yang sederhana justru menciptakan suasana akrab di antara orang-orang yang menikmatinya.
Di beberapa kafe kekinian, kue tradisional ini mulai diangkat kembali dengan tampilan lebih modern, misalnya dikemas dalam wadah cantik atau disajikan bersama minuman kekinian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber