Ketika Kita Emosi dan Marah, Sebaiknya Diluapkan atau Dipendam?

Ketika Kita Emosi dan Marah, Sebaiknya Diluapkan atau Dipendam?

Ilustrasi menahan marah.-Robin Higgins-pixabay.com/RobinHiggins

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Sebagian orang menganggap melampiaskan amarah sebagai sikap yang tidak baik. Padahal marah adalah hal yang normal

Hampir tidak ada orang yang mau marah. Karena itu pula, banyak orang memendam amarah dan lebih menyimpan kemarahan itu dalam hati.

Sebaliknya, marah yang diluapkan juga dapat berisiko tekanan darah tinggi, selain itu pekerjaan akan tidak fokus. Orang yang sering melupakan kemarahan biasanya hidupnya tidak tenang. Belum lagi marah biasanya memutus silaturahmi atau menyakiti perasaan orang lain.

Orang yang suka marah-marah juga dikhawatirkan mengidap gejala Borderline Personality Disorder atau BPD. Pengidap gejala ini biasanya memiliki sikap yang berubah-ubah dan cenderung tidak tenang dengan suasana hati yang juga berubah-ubah.

BACA JUGA:Kuku yang Panjang atau Pendek, Apa yang Dikatakan Bentuk Kuku tentang Karakter Anda?

BACA JUGA:Farel Prayoga Joget Bareng Gubernur dan Kapolda Sumsel di Hari Bhayangkara Ke-77

Kemarahan akan muncul manakala kejadian di luar tidak sesuai dengan keinginan dan harapan. Muncul, rasa tidak menerima dan pikiran yang kalut. Pada saat-saat ‘genting’ itu, detak jantung akan berdetak kencang, nafas mulai ngos-ngosan dan keringat dingin biasanya mulai muncul. 

Lalu apa yang terjadi jika marah kita dipendam? Ternyata memendam marah atau tidak meluapkan emosipun sangat berbahaya bagi kesehatan. Tubuh akan memberikan reaksi, atas usaha kita menekan rasa marah.

Akibat buruknya, energi dari emosi yang tidak baik ini diusahakan tidak keluar. Tapi ujung-ujungnya akan menyebabkan pengerasan Arteri, sendi kaku, dapat melemahkan tulang, bahkan berujung pada pingsan.

Pada saat ini, seseorang dalam kondisi marah hormon adrenalin dan kortisol akan bertambah secara konstan. Padahal hormon ini berperan untuk meningkatkan perubahan detak jantung, mengatur ritme pernapasan dan mengontrol tekanan darah.

BACA JUGA:Kisah Rahasia di Balik Kekuatan Ajaib Sapu Nenek Sihir

BACA JUGA:Sayur Okra, Sumber Nutrisi Tinggi yang Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh

Lalu kemarahan yang dipendam dapat mengubah metabolisme tubuh yang berpotensi merusak sistem tubuh seperti gangguan depresi dan kecemasan.

Memendam Emosi adalah kondisi Ketika pikiran kita menghindari, tidak dapat meluapkan atau mengekspresikan emosi dengan cara yang tepat baik secara sadar maupun tidak sadar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber