Konflik Israel-Gaza, Cina Mengambil Sikap Hati-hati dalam Diplomasi

Konflik Israel-Gaza, Cina Mengambil Sikap Hati-hati dalam Diplomasi

Konflik Israel-Gaza, Cina Mengambil Sikap Hati-hati dalam Diplomasi -hosnysalah-pixabay

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Ketika para pemimpin Barat bergegas ke Timur Tengah, Beijiing Cina mengambil sikap yang  hati-hati dalam dipllomasi  terhadap konflik yang semakin dalam.

Pada bulan Juli, seorang juru bicara kedutaan besar Cina menyatakan keyakinannya bahwa Beijing siap untuk memainkan peran aktif dalam mendorong perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina, di tengah harapan bahwa penyelesaian antara Iran dan Arab Saudi akan memacu "gelombang rekonsiliasi" di Timur Tengah.

Bulan sebelumnya, Presiden Tiongkok Xi Jinping menyambut Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas ke Beijing dan mengundang Presiden Israel Netanyahu.

Peran Tiongkok dalam perdamaian antara Iran dan Arab Saudi dicatat, dan beberapa orang melihatnya sebagai momen yang menentukan dalam kebangkitan bintang Tiongkok ketika bintang AS mulai memudar di wilayah tersebut.

BACA JUGA:Update Ramalan 12 Zodiak Hari Ini 6 November 2023, Mengulas Ramalan Karier di Tempat Kerja

Kemudian, pada tanggal 7 Oktober, kelompok bersenjata Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel, menewaskan sedikitnya 1.400 orang dan menculik lebih dari 200 orang. 

Israel merespons dengan pemboman tanpa henti di Gaza yang diblokade, dan baru-baru ini melancarkan serangan darat ke wilayah pesisir yang dikuasai Hamas.

Setidaknya 9.770 warga Palestina telah terbunuh sejauh ini, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.

Presiden AS Joe Biden segera mengutuk serangan Hamas, dan pemerintahannya kemudian memerintahkan dua kapal induk ke Mediterania timur, siap untuk mengerahkan 2.000 tentara untuk menghentikan perang agar tidak meningkat di wilayah tersebut.

Biden juga mengunjungi Israel untuk menunjukkan solidaritas. Sebuah pertemuan antara Biden dan para pemimpin Arab telah dijadwalkan, namun dibatalkan menyusul ledakan di rumah sakit Al-Ahli Gaza yang menewaskan ratusan orang.

BACA JUGA:Persiapkan Diri! Kementrian Ketenagakerjaan Akan Umumkan Kenaikan UMP 2024 Tanggal 21 November 2023

Perdana Menteri Inggris Rishi Snack dan Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengunjungi Israel, sementara Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa mengunjungi Israel dan Yordania.

Akan tetapi, keterlibatan Cina sangat berbeda.

Beijing telah mengirim utusan khusus ke Timur Tengah, Zai Jun, namun baik Xi Jinping maupun Menteri Luar Negeri Wang Yi belum mengunjungi wilayah tersebut sejak pertempuran pecah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: (sumber artikel: aljazeera)