Bingko, Kue Gurih dan Lembut Warisan Kearifan Lokal Pedamaran

Bingko, Kue Gurih dan Lembut Warisan Kearifan Lokal Pedamaran

Kudapan bingko berasal dari daerah Pedamaran dan telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat--ig@doniiswabuana

Di masa lalu, banyak keluarga di Pedamaran yang memiliki anak dalam jumlah besar bahkan bisa mencapai 10 hingga 12 orang.

Untuk mengatur agar seluruh keluarga tetap kenyang ibu cermat membuat makanan yang bisa mengenyangkan untuk satu keluarga.


Di beberapa wilayah bingko juga dikenal dengan nama kue gunjing, --ig@pesona_muaraenim

Di sinilah bingko berperan penting. Kue ini biasa dibuat pada pagi hari sebagai bekal camilan bagi anak-anak sebelum waktu makan siang tiba.

Dengan bahan dasar utama berupa beras  dalam bentuk tepung ketan, bingko menjadi alternatif makanan yang tidak melulu nasi.

Ini adalah bagian dari strategi bertahan hidup masyarakat setempat—mengolah hasil bumi seefisien mungkin tanpa membuang apa pun.

BACA JUGA:OJK Sumsel sebut Pemblokiran Rekening Tidak Akan Merugikan Konsumen

BACA JUGA:Polisi Tembak Gembong Curanmor di Palembang, Empat Motor Diamankan

Bahkan kelapa pun dimanfaatkan seutuhnya, mulai dari santan hingga parutan dagingnya, sehingga tidak ada yang terbuang sia-sia.

Kini, di tengah arus modernisasi, bingko tetap bertahan sebagai bagian penting dari identitas kuliner Pedamaran.

Kue ini kerap hadir dalam berbagai acara, mulai dari hajatan keluarga, pengajian, hingga festival makanan tradisional.

Tidak sedikit pula generasi muda yang mulai tertarik mempelajari cara pembuatannya agar resep warisan ini tidak hilang ditelan zaman.

Salah satu kekuatan utama dari bingko khas Pedamaran adalah rasanya yang otentik dan natural.

BACA JUGA:Garansi Redmi Note dan Layanan Servis Xiaomi: Panduan Lengkap Bagi Pengguna

BACA JUGA:Redmi Note Teranyar Kini Dapat Penyegaran Sistem HyperOS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber