Samsung Kembangkan Platform 'Health Hub' untuk Akses Data Medis oleh Dokter

Platform Health hub dari Samsung saat ini sedang digarap untuk tujuan pertukaran data antara pasien dan dokter--Freepik.com
Dr. Singer dari Cato Institute mencatat bahwa pusat kesehatan ini dapat memberdayakan pasien dengan informasi yang mereka butuhkan untuk melakukan riset sendiri.
BACA JUGA:5 Rekomendasi HP 1 Jutaan dengan Speaker Terbaik, Dijamin Kencang Menggelegar!
BACA JUGA:HP 1 Jutaan yang Cocok untuk Ibu Rumah Tangga: Solusi Terjangkau dan Efisien di Era Digital
Memungkinkan mereka membuat keputusan yang lebih sadar tentang cara mereka ingin mengelola perawatan kesehatannya. “Dalam hal ini, Health Hub mendorong otonomi,” katanya.
Health Hub ini diperkirakan akan terintegrasi dengan Galaxy Watch generasi terbaru--Freepik.com
“Para paternalistik mungkin khawatir bahwa dengan memberikan pasien lebih banyak informasi, pasien akan memilih untuk tidak mengikuti rekomendasi dokter dan malah memilih jalur yang berbeda,” tambahnya.
Namun, saya tidak melihat itu sebagai sesuatu yang membahayakan. Menghormati otonomi berarti menghargai keputusan orang dewasa meskipun Anda tidak setuju dengan pilihan mereka.
Salah satu tantangan terbesar bagi Health Hub ini adalah soal kepatuhan regulasi, kata Ubrani dari IDC.
“Setiap negara memiliki sistem layanan kesehatan yang berbeda, dan menemukan solusi yang cocok untuk semua dokter di seluruh dunia sangatlah sulit,” jelasnya.
BACA JUGA:Pinjol Ilegal Menjadi Salah Satu Faktor Maraknya Kasus Judi Online
BACA JUGA:HP 1 Jutaan yang Cocok untuk Ibu Rumah Tangga: Solusi Terjangkau dan Efisien di Era Digital
Health Hub juga berpotensi menghadapi tantangan lain. “Selalu ada kemungkinan algoritma yang buruk dan data yang tidak akurat menghasilkan keputusan yang salah,” kata Ubrani.
Semuanya bergantung pada bagaimana produk ini dirancang, dan banyak hal bisa saja salah atau menimbulkan dampak negatif.
Misalnya, jika dokter dinilai berdasarkan seberapa baik pasien mereka memenuhi target, itu bisa mendorong dokter untuk menetapkan target yang mudah dicapai alih-alih target yang sulit namun dibutuhkan pasien.
“Apakah perusahaan asuransi nantinya akan menggunakan data ini untuk merugikan pasien atau dokter?” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: the tech news world