Sayur Besan: Warisan Kuliner Betawi yang Mulai Terlupakan

Sayur Besan: Warisan Kuliner Betawi yang Mulai Terlupakan

Sayur Besan: Warisan Kuliner Betawi yang Mulai Terlupakan--ig@dianrosmeyani

Bahan-bahan utama yang digunakan dalam olahannya antara lain terubuk, kentang, wortel, buncis, petai, serta tahu yang dipotong-potong. Kadang-kadang juga ditambahkan bihun agar teksturnya lebih variatif.

Bumbu dasarnya yaitu bawang merah dan  bawang putih, ditambah lengkuas, kunyit, kemiri, dan ketumbar yang dihaluskan, kemudian ditumis hingga harum. Selanjutnya, bumbu ini dimasukkan ke dalam kuah santan dan direbus bersama bahan-bahan utama lainnya.

BACA JUGA:Festival Talang Tuwo Jadi Ajang Seleksi Nasional Panahan Berkuda Menuju Kejuaraan Dunia

BACA JUGA:Teddy-Marjito Resmikan Masjid Al Aziz, Ajak ASN Ramaikan dan Makmurkan

Salah satu keunikan rasa dari sayur besan adalah perpaduan antara gurihnya santan, aroma rempah yang kuat, dan sensasi renyah dari terubuk. Rasanya lembut namun tetap menggigit, cocok disantap bersama nasi putih hangat, dan sering dijadikan pendamping ketupat saat Lebaran.

Meski kaya akan sejarah dan cita rasa, sayur besan saat ini mulai sulit ditemukan. Banyak masyarakat Betawi generasi muda bahkan tidak mengenal atau belum pernah mencicipi hidangan ini. Ada beberapa faktor yang menyebabkan sayur besan mulai menghilang dari peredaran.

Pertama, bahan utamanya yaitu terubuk semakin sulit diperoleh. Tanaman ini tidak umum dibudidayakan secara massal dan tergolong sebagai tanaman musiman yang hanya tumbuh di wilayah tertentu. Karena itu, ketersediaannya sangat terbatas di pasar.

Kedua, proses memasaknya tergolong cukup rumit dan memakan waktu. Dalam kehidupan modern yang serba cepat, banyak orang lebih memilih masakan yang praktis dan cepat saji. Sayur besan yang memerlukan waktu dan perhatian lebih dalam pengolahannya akhirnya terpinggirkan.

BACA JUGA:Pembangunan Mangkrak, Kondisi Pasar Cinde Palembang Tidak Terurus dan Dipenuhi Tumbuhan Liar

BACA JUGA:Teddy-Marjito Resmikan Masjid Al Aziz, Ajak ASN Ramaikan dan Makmurkan

Ketiga,  Pergeseran budaya, urbanisasi, dan pengaruh gaya hidup baru membuat banyak tradisi lama, termasuk kuliner seperti ini, perlahan-lahan terlupakan.

Melihat kenyataan bahwa sayur besan kian jarang dijumpai, perlu ada upaya konkret dari berbagai pihak untuk melestarikannya.

Komunitas budaya Betawi, pecinta kuliner tradisional, hingga institusi pemerintah dapat mengambil peran penting dalam mengangkat kembali pamor sayur besan.

Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan adalah memperkenalkan kembali sayur besan melalui kegiatan edukasi kuliner, lomba memasak tradisional, atau memasukkannya ke dalam kurikulum pelajaran budaya di sekolah-sekolah.

BACA JUGA:Dampak Kebijakan Trump, Perajin Tempe Palembang Cemas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber