Penjualan Tesla di Eropa Merosot Drastis, Tertekan Persaingan dan Kontroversi

Penjualan Tesla di Eropa Merosot Drastis, Tertekan Persaingan dan Kontroversi--ilustrasi pribadi
Selain itu, investasi dalam infrastruktur pengisian daya juga perlu ditingkatkan agar pengguna kendaraan listrik merasa lebih nyaman dalam menggunakan mobil mereka untuk perjalanan jarak jauh.
BACA JUGA:BRI Dorong UMKM Indonesia Go Global, Cetak Potensi Transaksi Rp28 Miliar di Amerika Serikat
BACA JUGA: Oknum Brimob Polda Sumsel Terlibat Kasus Penembakan di Way Kanan Lampung
Pemerintah Uni Eropa sendiri saat ini tengah mempertimbangkan untuk melonggarkan target pengurangan emisi sebagai bagian dari strategi menghadapi tantangan dalam transisi energi.
Langkah ini dipandang sebagai upaya untuk memberikan ruang bagi industri otomotif agar dapat menyesuaikan diri dengan regulasi yang ada tanpa mengorbankan pertumbuhan bisnis mereka.
Meskipun Tesla mengalami kemunduran, kendaraan hibrida-listrik justru menunjukkan performa yang mengesankan.
Dalam dua bulan pertama tahun ini, pendaftaran kendaraan hibrida-listrik meningkat menjadi 594.059 unit, yang mewakili pangsa pasar sebesar 35,2 persen.
BACA JUGA:ASN di Palembang Dilarang Mudik Pakai Kendaraan Dinas, Apa Sanksinya?
BACA JUGA:Pertamina Siaga! Satgas Khusus Pastikan BBM & LPG Lancar Saat Lebaran Idul FItri
Hal ini menunjukkan bahwa konsumen masih melihat kendaraan hibrida sebagai pilihan yang lebih praktis dibandingkan kendaraan listrik murni, terutama di tengah keterbatasan infrastruktur pengisian daya di beberapa wilayah Eropa.
Penurunan penjualan Tesla di Eropa bisa menjadi peringatan bagi produsen kendaraan listrik lainnya untuk terus berinovasi dan menyesuaikan strategi pemasaran mereka agar tetap relevan di pasar yang semakin kompetitif.
Faktor eksternal seperti kebijakan politik, perang dagang, serta preferensi konsumen yang terus berubah juga menjadi aspek yang tidak bisa diabaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber