Strategi Menekan Harga Mobil Listrik, Hilirisasi Nikel hingga Pemilihan Teknologi Baterai

Strategi Menekan Harga Mobil Listrik, Hilirisasi Nikel hingga Pemilihan Teknologi Baterai--ilustrasi pribadi
Jika industri baterai berbasis nikel berkembang, bukan tidak mungkin harga kendaraan listrik berbasis NMC bisa semakin kompetitif dan bersaing dengan model berbasis LFP.
Selain itu, kebijakan subsidi dan insentif juga bisa menjadi solusi untuk menekan harga mobil listrik.
Beberapa negara seperti Tiongkok dan Eropa telah memberikan insentif besar bagi konsumen yang membeli kendaraan listrik, sehingga harga jualnya lebih menarik dibandingkan mobil berbahan bakar fosil.
Jika Indonesia menerapkan skema insentif yang lebih agresif, maka daya saing kendaraan listrik di pasar domestik bisa meningkat.
BACA JUGA:Lenggang Goreng, Kuliner Khas Palembang yang Gurih dan Lezat
BACA JUGA:Microsoft Rilis Chip Kuantum Majorana 1, Apa Saja Keunggulannya?
Industri kendaraan listrik memang masih dalam tahap awal pertumbuhan di Indonesia.
Meskipun tantangan masih ada, peluang untuk menekan harga kendaraan listrik melalui strategi hilirisasi nikel dan diversifikasi teknologi baterai tetap terbuka lebar.
Dengan kebijakan yang tepat, industri otomotif Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam rantai pasok kendaraan listrik global dan mendukung percepatan transisi energi yang lebih ramah lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber