Dampak Kebijakan Donald Trump pada Hilirisasi Nikel Indonesia
Dampak Kebijakan Donald Trump pada Hilirisasi Nikel Indonesia--ilustrasi pribadi
PALTV.CO.ID - Kebijakan terbaru Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mencabut mandat penggunaan kendaraan listrik telah memunculkan berbagai tantangan bagi hilirisasi nikel di Indonesia.
Center of Economic and Law Studies (Celios) mengidentifikasi empat dampak utama yang berpotensi memengaruhi pengembangan kendaraan listrik di tanah air, mulai dari penurunan permintaan mineral kritis hingga dominasi perusahaan China dalam industri hilirisasi nikel.
Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira, menjelaskan bahwa kebijakan tersebut dapat menekan permintaan global terhadap bahan baku baterai kendaraan listrik seperti nikel, tembaga, timah, dan bauksit.
Penurunan ini berdampak langsung pada harga pasar global mineral-mineral tersebut.
BACA JUGA:Suami Ditetapkan Tersangka Setelah Menelantarkan Istrinya Hingga Tewas, Ternyata Ini Motifnya
BACA JUGA:Tiga Hari Tenggelam Jasad Bocah SD Ditemukan Sejauh 1,5 Km
Data terkini menunjukkan bahwa harga referensi nikel turun 3,7 persen secara tahunan, sementara kobalt bahkan mencatat penurunan sebesar 16,6 persen pada periode yang sama.
Bhima memperingatkan bahwa penurunan harga ini dapat memengaruhi stabilitas kontrak pasokan bahan baku untuk perusahaan kendaraan listrik di Amerika Serikat.
Data terkini menunjukkan bahwa harga referensi nikel turun 3,7 persen secara tahunan--ilustrasi pribadi
Dalam dua bulan ke depan, diperkirakan perubahan harga akan mendorong perusahaan EV untuk merevisi rencana bisnis mereka, sehingga berisiko menciptakan ketidakpastian bagi pemasok bahan baku di Indonesia.
Selain itu, peluang investasi dari perusahaan Amerika dalam sektor hilirisasi nikel dan pembangunan pabrik baterai di Indonesia juga semakin kecil.
BACA JUGA:Murid SD di Palembang Jadi Korban Pelecehan oleh Paman Kandung
BACA JUGA:Banjir Pembeli! Pedagang Bunga Musiman Raup Untung Besar Jelang Imlek 2025
Sebelumnya, kebijakan Inflation Reduction Act (IRA) sempat membuka harapan terhadap masuknya investor Amerika Serikat yang diyakini dapat memperbaiki tata kelola hilirisasi tambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber