Anggaran Dipangkas! Pelaku Pariwisata Dituntut Gaet Wisatawan Secara Mandiri

Ilustrasi anggaran pemerintah-rawpixel.com-freepik
PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Efisiensi anggaran yang sedang dilakukan pemerintah ternyata memberikan dampak signifikan terhadap sejumlah sektor, salah satunya pariwisata.
Hal ini diungkapkan oleh Ir. Mgs. Moh. Isnaini F, MT., yang akrab disapa Evad Arifin, Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia Sumatera Selatan (Sumsel).
Menurutnya, sektor pariwisata, khususnya perusahaan tour and travel yang bekerja sama dengan pemerintah, menjadi salah satu yang paling terdampak.
"Kalau kita bicara dampak yang pasti, yang terdampak itu teman-teman yang bergerak di bidang tour and travel yang bekerja sama dengan pemerintah, karena banyak event-event dipangkas. Rapat atau kunjungan kerja (kunker) tidak sebanyak dulu," ujar Evad Arifin.
BACA JUGA:Petani Resah! Musim Hujan Bawa Hama, Tanaman Cabai Terancam
BACA JUGA:Minibus Putih Terbakar di Jalintim KM 27, Diduga Akibat BBM!
Ia menambahkan, tidak hanya perusahaan tour and travel, sektor lain seperti event organizer (EO), maskapai penerbangan, dan daerah-daerah yang mengandalkan kegiatan pemerintah juga merasakan dampaknya.
"Seperti EO, kemudian maskapai penerbangan, dan mungkin sebagian dari daerah yang ada kaitan dengan kegiatan-kegiatan yang ada hubungan dengan pemerintah," jelasnya.
Evad mengakui bahwa dampak penurunan tersebut bervariasi tergantung pada kondisi masing-masing daerah. Namun, besaran dampaknya belum dapat dipastikan karena data yang akurat belum tersedia.
Ir. Mgs. Moh. Isnaini F, MT., yang akrab disapa Evad Arifin, Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia Sumatera Selatan (Sumsel)-Foto/Luthfi-PALTV
"Jelas pasti ada dampak penurunan. Besarannya itu mungkin tergantung daerah masing-masing, karena kita belum memperoleh data yang akurat. Mungkin tiga bulan ke depan baru ada," katanya.
Lebih lanjut, Evad menjelaskan bahwa efisiensi anggaran ini berdampak pada berkurangnya perjalanan dinas, baik oleh pemerintah daerah maupun pusat. Padahal, perjalanan dinas tersebut selama ini turut menggerakkan sektor pariwisata.
"Kalau terhadap efisiensi anggaran ini, kita dari pariwisata ini terkait perjalanan. Di mana ada perjalanan, itu akan menggeliatkan pariwisata. Nah, dengan adanya efisiensi ini, pemerintah daerah atau pemerintah pusat akan mengurangi perjalanan ke daerah lain. Nah, itulah yang akan terdampak," paparnya.
Meski demikian, Evad optimistis bahwa Sumatera Selatan memiliki sektor lain yang dapat menopang perekonomian, seperti perkebunan sawit, kopi, karet, dan pertambangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: