Adab Memberi dan Menagih Hutang yang Sesuai Dengan Ajaran Islam

Tidak dianjurkan bagi umat Muslim untuk menagihnya sebelum waktu yang telah disepakati.

Namun, jika orang yang berhutang belum mampu membayarnya, maka pemberi hutang dianjurkan untuk menangguhkannya.

 BACA JUGA:Perempuan Melamar Laki-laki, Apakah Boleh dalam Islam? Simak Penjelasannya!

BACA JUGA:Ini Adab Menagih Utang yang Sesuai dengan Ajaran Islam

Tidak dianjurkan bagi umat Muslim untuk menagihnya sebelum waktu yang telah disepakati.--Foto : freepik.com@pressfoto

Menunggu atau Membebaskan Hutang Jika Orang yang Berutang Belum Mampu Membayar

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Qatadah bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Siapa yang suka diselamatkan Allah dari kesusahan hari kiamat, maka sebaiknya menghilangkan kesusahan orang yang terlilit utang atau membebaskannya." (H.R. Muslim).

Sebagai seorang Muslim, kita dianjurkan untuk memberikan bantuan (hutang) kepada saudara yang sedang membutuhkan.

 BACA JUGA:Anak Kecil Dilarang Keluar Rumah di Waktu Maghrib, Ini Alasannya Menurut Pandangan Islam

BACA JUGA:Beginilah Cara Mendidik Anak dalam Islam Sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis

Orang yang memberikan hutang kepada orang lain yang sedang membutuhkan merupakan hal yang dianjurkan dalam Islam, karena di dalamnya terdapat tolong-menolong yang mana bernilai pahala jika dikerjakan.

Mengutip pernyataan ustadz Khalid Basalamah dalam tausiahnya di channel youtube @NgajiGaspol, beliau menyampaikan bahwa menunda membayar hutang bagi yang mampu merupakan dosa besar.

“menunda mebayar hutang bagi yang mampu, itu kezoliman dosa besar. nah orang yang punya piutang wajib mengingatkan”. Ungkap ustadz Khalid Basalamah

Hutang harus dibayar seberapa besar pun jumlahnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bersabda:

Sumber: berbagai sumber