Memahami Perbedaan Suntik Putih dan Suntik Vitamin C
Memahami Perbedaan Suntik Putih dan Suntik Vitamin C--ig.com/@medcare indo
BACA JUGA:Mengapa Suku Cadang Mobil JDM di Indonesia Terbatas, Sedangkan di Malaysia Melimpah
Setelah itu, frekuensi suntikan dapat berkurang menjadi dua minggu sekali selama empat minggu, dan akhirnya menjadi satu kali dalam sebulan untuk perawatan jangka panjang.
Dosis suntik putih biasanya disesuaikan dengan berat badan, tinggi badan, serta metabolisme masing-masing individu.
Secara umum, dosis yang dianjurkan adalah antara 600 mg hingga 1200 mg per minggu untuk memulai perawatan.
Dosis ini biasanya bertahan selama satu atau dua bulan, setelah itu akan disesuaikan dengan kebutuhan individu.
BACA JUGA:1 dari 4 ABH Terdakwa Pembunuhan dan Rudapaksa Siswi SMP Dituntut Pidana Mati oleh JPU
BACA JUGA: KAI Bangun Rumah Singgah di Stasiun Terpencil, Wujud Kepedulian untuk Pekerja!
Untuk suntik vitamin C, dosis yang digunakan berkisar antara 500 mg hingga 1000 mg per sesi.
Dosis ini lebih besar dibandingkan dengan asupan vitamin C yang bisa didapatkan melalui konsumsi buah-buahan dan sayuran.
Suntik vitamin C memberikan pasokan yang lebih cepat dan langsung ke dalam tubuh, sehingga hasil yang diperoleh juga lebih cepat terlihat.
Seperti prosedur kecantikan lainnya, suntik putih juga memiliki risiko efek samping.
BACA JUGA:Mengapa Suku Cadang Mobil JDM di Indonesia Terbatas, Sedangkan di Malaysia Melimpah
BACA JUGA: Inovasi Material Ringan di Otomotif, Solusi Masa Depan Kendaraan!
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi termasuk mual, diare, masalah pernapasan, kenaikan berat badan, kerontokan rambut, nyeri dada, dan ruam pada kulit.
Karena itulah, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani prosedur ini agar bisa meminimalkan risiko yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber