Keunikan Ampiang Dadiah Perpaduan Asam Segar Susu Kerbau dan Kenyalnya Ampiang

Keunikan Ampiang Dadiah Perpaduan Asam Segar Susu Kerbau dan Kenyalnya Ampiang

Keunikan Ampiang Dadiah Perpaduan Asam Segar Susu Kerbau dan Kenyalnya Ampiang--ig.com/@kudochan

Berbeda dengan pembuatan yogurt modern yang membutuhkan bibit bakteri khusus, fermentasi dadiah terjadi secara alami tanpa tambahan apapun.

Waktu yang dibutuhkan untuk fermentasi biasanya sekitar 2-3 hari, hingga susu berubah menjadi gumpalan yang bertekstur lembut dan memiliki rasa asam khas.

BACA JUGA: Pj Walikota Palembang Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila

BACA JUGA:Adu Kekuatan Militer Israel, Lebanon dan Hizbullah, Mana Yang Lebih Unggul?

Setelah proses fermentasi selesai, dadiah bisa langsung dikonsumsi.

Biasanya, dadiah dinikmati bersama dengan ampiang, yakni beras ketan yang diolah dengan cara ditumbuk hingga menjadi pipih.

Proses pemipihan ini dilakukan saat beras ketan masih dalam keadaan panas setelah direbus, yang menjadikan teksturnya kenyal.

Pembuatan ampiang sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan bersama-sama, melibatkan beberapa orang.

BACA JUGA:3 Alasan Kenapa Kita Suka Nonton Instagram Stories Sendiri

BACA JUGA:Adu Kekuatan Militer Israel, Lebanon dan Hizbullah, Mana Yang Lebih Unggul?

Umumnya, satu orang menumbuk beras, sementara yang lainnya menimang dan memipikan.

Ampiang dadiah tidak hanya menjadi kuliner biasa, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dalam masyarakat Minangkabau.


Hidangan Ampiang dadiah ini sering disebut sebagai yogurt tradisional Minang --ig.com/@kudochan

Makanan ini banyak ditemukan di daerah Batipuh Baruah, Kabupaten Tanah Datar, terutama di sekitar Jorong Ladang Laweh.

Di sini, ampiang dadiah diproduksi oleh ibu-ibu rumah tangga yang disebut "induak-induak".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber