Menteri Keamanan Nasional Israel Izinkan Umat Yahudi Ibadah di Kompleks Masjid Al Aqsa

Menteri Keamanan Nasional Israel Izinkan Umat Yahudi  Ibadah di Kompleks Masjid Al Aqsa

Menteri Keamanan Nasional Israel Izinkan Umat Yahudi Ibadah di Kompleks Masjid Al Aqsa--masjid_al_aqsa/ig

PALTV.CO.ID,- Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir, telah mengemukakan pendapat bahwa umat Yahudi seharusnya diizinkan beribadah di kompleks Masjid Al Aqsa.

Umat Yahudi diusulkan bisa beribadah di lokasi yang juga dikenal sebagai Bukit Bait Suci di Yerusalem Timur.

Bahkan, Ben-Gvir juga mengusulkan pembangunan sinagoge di lokasi tersebut, yang notabene ditolak bagi umat Yahudi.

Pernyataan ini menuai kecaman keras di tengah upaya perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza antara Israel dan Hamas.

BACA JUGA:Massa Demonstran Tuntut Usut Dugaan Malapraktik Cuci Darah RSUD Ogan Ilir

BACA JUGA:5 Model Mobil Jepang yang Terbukti Tahan Lama dan Dapat Diandalkan

"Kebijakan yang mengizinkan ibadah di Bukit Bait Suci harus diterapkan dengan hukum yang sama bagi Yahudi dan Muslim - saya akan membangun sinagoge di sana," ujar Ben-Gvir, seperti dikutip oleh GLZ.

Pernytaan ini disampaikan di Radio Angkatan Darat Israel dalam sebuah unggahan di platform media sosial X pada Senin, 26 Agustus 2024.


Menteri Keamanan Nasional Israel Izinkan Umat Yahudi Ibadah di Kompleks Masjid Al Aqsa--ig.com/@masjid_al_aqsa/ig

Pernyataan Ben-Gvir segera mendapatkan penolakan dari sejumlah pejabat pemerintah Israel dan pemimpin oposisi.

Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan kembali posisi resmi Israel, yang tetap mematuhi aturan lama yang membatasi ibadah non-Muslim di kompleks Al-Aqsa, atau yang dikenal sebagai Bukit Bait Suci bagi umat Yahudi.

BACA JUGA:Pelepasan Akbar Umroh 433 Jemaah dari Palembang Menuju Madinah

BACA JUGA:Mercedes-Maybach GLS 600 Berpelat DPR Viral di Media Sosial: Intip Harga dan Spesifikasinya

"Tidak ada perubahan pada status quo di Bukit Bait Suci," demikian bunyi pernyataan dari kantor Netanyahu, seperti dilaporkan oleh Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber