Cegah Uang Palsu, Pengusaha Hotel dan Restoran Sepakat Pakai QRIS

Cegah Uang Palsu, Pengusaha Hotel dan Restoran Sepakat Pakai QRIS

Cegah Uang Palsu, Pengusaha Hotel dan Restoran Sepakat Pakai QRIS--free pik.com

PALTV.CO.ID,- Penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) semakin populer di kalangan industri perhotelan dan restoran di Indonesia. Salah satu manfaat QRIS yakni mencegah peredaran uang palsu.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) telah mencapai kesepakatan untuk memperluas adopsi pembayaran digital ini, dengan tujuan mengurangi risiko penipuan serta menghindari peredaran uang palsu

Sekretaris Jenderal PHRI, Maulana Yusran, menjelaskan bahwa implementasi QRIS dalam industri perhotelan dan restoran mengalami peningkatan yang signifikan, baik di perkotaan maupun di daerah.

''Penggunaannya kini sudah mencapai sekitar 80%, terutama karena kemudahan yang ditawarkan,'' ujar Maulana. QRIS tidak hanya digunakan untuk pembayaran kamar, tetapi juga untuk layanan kamar (room service) di hotel-hotel.

BACA JUGA:Jadah Uli Bakar, Kue Tradisional yang Menghiasi di Hari Hantaran

BACA JUGA:Bank Sumselbabel Dukung Penuh Event PALTV 3x3 Junior Basketball Championship Seri 2

Maulana mengatakan Sebelumnya, pembayaran room service di hotel umumnya dilakukan dengan uang tunai atau melalui mesin EDC (Electronic Data Capture).


 QRIS All Payment Untuk Pelaku Usaha--free pik.com

Namun sekarang pembayaran dapat dilakukan dengan QRIS, yang lebih mudah dan cepat. Hal ini dinyatakan oleh Maulana pada Minggu (11/8/2024).

Ia menambahkan bahwa dengan penggunaan QRIS, para pelaku usaha di bidang hotel dan restoran merasa lebih aman dan nyaman, terutama karena dapat terhindar dari risiko uang palsu.

Selain itu, penggunaan uang tunai yang semakin berkurang justru mempermudah para pelaku usaha serta pelanggan mereka.

BACA JUGA:Tim Basket 3x3 SMP Xaverius Maria dan SMP Negeri 1 Palembang Boyong Piala Bergilir Walikota Palembang

BACA JUGA:Antisipasi Cedera pada Pemain Basket 3x3, RS Siloam Sriwijaya Siagakan Tim medis

Namun, Maulana mengakui bahwa masih ada beberapa tantangan yang dihadapi, salah satunya adalah masalah stabilitas jaringan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber