Kue Awug Camilan Tradisional Sunda Berbentuk Kerucut Dengan Rasa Gurih dan Manis

Kue Awug Camilan Tradisional Sunda Berbentuk Kerucut Dengan Rasa Gurih dan Manis

Kue Awug Camilan Tradisional Sunda Berbentuk Kerucut Dengan Rasa Gurih dan Manis--ig.com/@alinnetcooknfood

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Camilan tradisional khas Jawa Barat ini terkenal dengan rasa gurih dan manisnya yang khas. Kue awug terbuat dari tepung beras sebagai bahan dasar yang dicampur dengan parutan kelapa, daun pandan, dan gula merah.

Nama ini dikenal luas oleh masyarakat Sunda di Jawa Barat. Di beberapa wilayah di Jawa Barat, awug juga dikenal dengan sebutan dodongkal.

Kue dongkal atau awug memiliki makna filosofis yang mirip dengan nasi kuning tumpeng atau berbentuk kerucut. Kue ini digunakan untuk memuliakan gunung, yang dianggap sebagai tempat bersemayamnya arwah nenek moyang.

Pada masa lalu, masyarakat Sunda percaya bahwa arwah nenek moyang adalah leluhur mereka. Bentuk kue dongkal atau awug yang mengerucut menyerupai gunung mencerminkan kondisi geografis Indonesia yang kaya akan gunung dan perbukitan.

BACA JUGA:Apple Umumkan iOS 18 dan iPadOS 18 di WWDC 2024: Inilah Daftar Perangkat Yang DIperbarui

Filosofi ini juga dipegang oleh masyarakat Priangan atau Jawa Barat. Ini merujuk pada bahan dasar dalam pembuatan kue awug, yang salah satunya adalah tepung beras.

Masyarakat Sunda sangat menghormati dan memuliakan Pohaci Sanghyang Asri. Selain itu, kue awug juga menggunakan gula merah.

Tidak hanya tepung beras, gula merah juga memiliki hubungan erat dengan kehidupan. Gula merah melambangkan seseorang yang telah menemukan esensi manis dalam hidup, seperti gula hitam atau madu.

Dalam proses pembuatannya, gula merah juga memiliki makna yang terkait dengan proses kelahiran atau reproduksi manusia. Proses pembuatan kue awug ini dikukus menggunakan aseupan, sebuah kukusan berbentuk kerucut mirip tumpeng.

BACA JUGA:6 Cara Kalibrasi Baterai HP Android untuk Semua Merek

Setelah matang, kue awug biasanya disajikan di atas alas daun pisang yang menambah aroma dan kelezatannya. Kue ini kemudian dipotong-potong dan dinikmati sebagai camilan ringan yang menggugah selera.

Kue awug sangat cocok dinikmati pada sore hari, terutama saat musim hujan. Kenikmatannya akan semakin terasa jika disantap dalam keadaan hangat bersama secangkir teh atau kopi.

Kombinasi rasa manis dari gula merah dan gurihnya kelapa parut menjadikan kue ini sebagai pilihan camilan yang sempurna untuk menemani waktu bersantai.

Kue Awug Khas Sunda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber