Burgo Herman, Kuliner Khas Palembang yang Diburu Saat Ramadan

PALEMBANG, PALTV.CO.ID  – Saat Ramadan, berbagai kuliner khas daerah banyak diburu untuk santapan sahur maupun berbuka. Salah satu makanan khas PALEMBANG yang selalu diminati adalah burgo.

Hidangan ini terbuat dari tepung beras yang diolah menjadi lembaran tipis, kemudian digulung dan dipotong-potong sebelum disajikan dengan kuah santan gurih yang kaya rasa.

Meski namanya terdengar seperti singkatan dari "bubur goreng," burgo sama sekali bukan bubur. Makanan ini justru memiliki tekstur lembut dengan cita rasa gurih khas kuah santannya. Burgo juga sering disajikan bersama taburan bawang goreng dan sambal untuk menambah kenikmatan.

Usaha burgo milik Herman berlokasi di Jalan Ki Muara Ogan, Lorong Pintu Besi, Kecamatan Kertapati. --Foto : Idham - PALTV

Herman, seorang pengusaha burgo di Palembang, mengungkapkan bahwa selama bulan Ramadan, permintaan burgo meningkat drastis. "Burgo memang banyak dicari saat puasa. Dalam sehari, saya bisa membuat hingga 200 loyang," ujarnya. Menurutnya, burgo lebih sulit ditemukan di luar bulan Ramadan, sehingga banyak warga Palembang yang memanfaatkannya sebagai momen menikmati kuliner khas ini.

BACA JUGA:Lempeng Sagu, Camilan Khas Palembang yang Kaya Rasa

BACA JUGA:Berburu Takjil Gulo Puan di Pasar Suro, Kuliner Langka yang Diburu Warga Palembang

Herman, seorang pengusaha burgo di Palembang, --Foto : Idham - PALTV

Usaha burgo milik Herman berlokasi di Jalan Ki Muara Ogan, Lorong Pintu Besi, Kecamatan Kertapati. Sejak bertahun-tahun, ia telah menjalankan usaha ini dan terus mempertahankan cita rasa khas burgo buatannya.

Burgo paling nikmat disantap dalam keadaan hangat dengan kuah santan yang masih segar. Tekstur lembutnya berpadu sempurna dengan kuah santan yang gurih, membuatnya menjadi menu favorit bagi banyak orang.

Tak heran jika setiap Ramadan, burgo selalu menjadi buruan masyarakat, baik untuk disantap sendiri maupun dijadikan hidangan berbuka bersama keluarga.

Dengan kelezatan dan keunikan rasanya, burgo tetap menjadi salah satu kuliner tradisional yang patut dilestarikan dan dinikmati oleh generasi mendatang.

Sumber: paltv.co.id