Ekspor Pertambangan Hanya Boleh Bahan Olahan, Nilai Ekspor Sumsel Anjlok 22,30 Persen

 Ekspor Pertambangan Hanya Boleh Bahan Olahan, Nilai Ekspor Sumsel Anjlok 22,30 Persen

Ekspor Pertambangan Hanya Boleh Bahan Olahan, Nilai Ekspor Sumsel Anjlok 22,30 Persen-Foto/Sandy Pratama-PALTV

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Kendati pada Mei 2024, angka inflasi year on year (yoy) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) turun ke angka 2,98 persen. 

Namun, berdasarkan catatan yang dilakukan pihak Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, nilai ekspor Sumsel mengalami penurunan. 

Dikatakan Oleh Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto.

Berdasarkan pendataan secara kumulatif, ekspor Sumatera Selatan periode Januari–April 2024, hanya di angka 1.816,24 juta Us Dollar, atau turun 22,30 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.

“neraca perdagangan kita tahun 2024, selama 4 bulan terakhir jauh lebih rendah dibandingkan surplus perdagangan di tahun 2023.

Ekspor kita relatif mengalami penurunan ya.” Tungkasnya.

Sementara, untuk 3 nilai ekspor terbesar Sumsel, pada Januari hingga April 2024, yakni ke Tiongkok 660,18 juta US Dollar, India 199,07 juta US Dollar, dan Malaysia 161,64 juta US Dollar, kontribusi mencapai 56,21 persen. 

BACA JUGA:Bawaslu OKI Gelar Bimtek Penguatan Kapasitas Pengawas Pemilu Untuk Panwascam Kabupaten OKI

Ditambahkan Wahyu, penurunan nilai ekspor Sumsel ini harus menjadi perhatian, lantaran dorongan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi cukup tinggi.

Terlebih, sektor ekspor unggulan Sumsel yakni pertambangan, hingga April 2024 hanya senilai 153,08 Juta US Dollar, lantaran saat ini ekspor pertambangan tidak diperbolehkan lagi dengan bahan mentah.


Ekspor Pertambangan Hanya Boleh Bahan Olahan, Nilai Ekspor Sumsel Anjlok 22,30 Persen-Foto/Sandy Pratama-PALTV

“ini perlu menjadi perhatian, karena dorongan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi cukup tinggi. Takutnya akan berpengaruh pada kinerja ekonomi secara umum. Dari beberapa sektor, memang ekonomi kita ditopang pertambangan.


Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto-Foto/Sandy Pratama-PALTV

Tadi pertambangan juga mengalami penurunan, karena saat ini dibatasi kalau hasil tambang mentah. Jadi harus diolah dulu.” Terang Moh Wahyu Yulianto.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: