5.000 USB Video Drakor dan K-Pop Dikirim Aktivis Korea Selatan Ke Korea Utara, Balasan Balon Sampah
5.000 USB Video Drakor dan K-Pop Dikirim Aktivis Korea Selatan Ke Korea Utara, Balasan Balon Sampah--stilln3ss/x
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Pada Kamis, 6 Juni 2024, sebuah kelompok aktivis di Korea Selatan mengumumkan tindakan balasan terhadap balon sampah yang dikirim dari Korea Utara.
Mereka meluncurkan balon ke Korea Utara yang membawa selebaran mengkritik pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Langkah ini diambil hanya beberapa hari setelah Pyongyang mengirim ribuan balon berisi sampah ke Korea Selatan.
Park Sang-hak, seorang pembelot yang melarikan diri dari Korea Utara pada tahun 2000, mengungkapkan bahwa kelompoknya, Fighters For Free North Korea, telah meluncurkan 10 balon dari kota perbatasan Pocheon.
Balon-balon tersebut membawa 200.000 selebaran, 5.000 stik USB berisi video dan drama K-pop, serta 2.000 uang kertas masing-masing satu dolar AS.
BACA JUGA: Sebelum Ingin Bedah Plastik, Coba Pahami Prosedur, Manfaat, dan Risikonya!
Selama bertahun-tahun, para pembelot dan aktivis Korea Utara di Korea Selatan telah mengirim balon berisi selebaran anti-Pyongyang dan paket bantuan melintasi perbatasan yang dijaga ketat.
Kampanye terbaru yang dipimpin oleh Park ini muncul setelah Korea Utara mengklaim telah mengirimkan 3.500 balon yang membawa 15 ton sampah ke wilayah selatan.
Balon-balon ini, yang dalam beberapa kasus juga membawa kotoran, memicu ketegangan di kota-kota perbatasan dan mendorong Seoul untuk menunda pakta militer antar-Korea tahun 2018 serta melanjutkan aktivitas militer di sekitar perbatasan.
Gambar yang disediakan oleh Park menunjukkan selebaran yang berisi foto Kim Jong Un dan saudara perempuannya, Kim Yo Jong.
BACA JUGA: Mobil Bekas Jadi Primadona, Saat Harga Mobil Baru Melambung Tinggi
Selebaran tersebut berbunyi, "Musuh rakyat Kim Jong Un mengirimkan kotoran dan sampah kepada rakyat Republik Korea, tetapi kami, para pembelot, mengirimkan kebenaran dan cinta kepada rekan-rekan kami di Korea Utara," menggunakan nama resmi Korea Selatan.
Gambar lain menunjukkan Park dan rekan-rekannya memegang balon membawa paket di malam hari. “Kim Jong Un telah melakukan penghinaan terburuk terhadap 50 juta rakyat kita,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan. Mereka merujuk pada balon sampah dan bersumpah untuk terus mengirimkan selebaran hingga Kim meminta maaf.
Respons dari Pemerintah Korea Selatan
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, dalam pidatonya pada Kamis, menegaskan kembali komitmennya untuk membangun perdamaian melalui kekuatan. Ia menyatakan bahwa ini akan membantu mengubah Korea Utara, memulihkan kebebasan dan hak asasi manusia masyarakatnya, dan pada akhirnya mencapai penyatuan Semenanjung Korea.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber