Menguak Bahaya Mendengkur: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan Jantung dan Otak

Menguak Bahaya Mendengkur: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan Jantung dan Otak

Mewaspadai Dengkur--Foto : Freepik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Mendengkur sering kali dianggap sebagai tanda tidur yang berkualitas. Namun, sebenarnya Mendengkur bisa menjadi indikasi gangguan kesehatan yang serius.

 

Hubungan Mendengkur dengan Penyakit Jantung

Penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, seperti stroke, adalah masalah kesehatan utama di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit jantung koroner dan stroke menyebabkan kematian sekitar 15 juta orang setiap tahunnya.

Kedua penyakit ini menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Data dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) mencatat bahwa pada tahun 2019, angka kematian akibat penyakit jantung di Indonesia mencapai 251,09 per 100.000 orang, meningkat 1,25% dari tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Masalah dan Bahaya Tidur Mendengkur yang Sebaiknya Para Pendengkur Tahu

 

Penyebab Penyakit Jantung dan Peran OSA

Penyakit jantung dipicu oleh berbagai faktor seperti kolesterol tinggi, diabetes, hipertensi, dan kebiasaan merokok. Selain itu, mendengkur yang disertai henti napas atau OSA juga berperan signifikan.

Menurut portal Ayo Sehat dari Kementerian Kesehatan RI, OSA dapat menjadi salah satu penyebab penting penyakit jantung.

OSA adalah gangguan tidur di mana seseorang mengalami henti napas berulang kali selama tidur, seringkali disertai dengan dengkuran keras.

Pakar OSA dari Johns Hopkins University, Alan Schwartz, yang telah meneliti gangguan tidur selama lebih dari 30 tahun, menyatakan bahwa penderita apnea akut bisa mengalami henti napas 20 hingga 30 kali dalam satu jam.

BACA JUGA:Kelas Layanan BPJS Kesehatan Diganti KRIS, Ini Bedanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: indonesia.go.id