Ini Alasan Seorang Muslim Jaga Lisan! Karena Setiap Perkataan Do'a. Berikut penjelasannya!

Ini Alasan Seorang Muslim Jaga Lisan! Karena Setiap Perkataan Do'a. Berikut penjelasannya!

Ini Alasan Seorang Muslim Jaga Lisan! Karena Setiap Perkataan Do'a. Berikut penjelasannya!--Foto : freepik.com@wayhomestudio

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR al-Bukhari dan Muslim).

Menurut Islam yang menyebabkan perkataan adalah doa karena ketika seseorang mengucapkan sebuah perkataan, baik itu perkataan yang baik atau buruk, malaikat yang disampingnya dan sekitarnya bisa saja mencatatnya dan turut mengaminkan perkataan tersebut.

Kemudian perlu diingat, bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Mendengar. Apabila perkataan atau ucapan dari hamba-Nya adalah baik, bisa jadi Allah SWT menjaganya dan mewujudkan perkataan atau doa tersebut pada waktu yang tak terduga.

 

Dalam hadis riwayat Jabir RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Janganlah kalian berdoa yang tidak baik untuk diri sendiri, terhadap anak-anakmu, dan harta-hartamu. Janganlah kamu semua berdoa seperti itu, terutama pada waktu Allah mengabulkan doa, sehingga Allah menerima doamu." (HR Muslim)

BACA JUGA:Alami Gangguan Kesehatan Usai Lebaran? Ini Obat Alami Anjuran Rasulullah SAW Disebut dalam Al-Qur'an 

Mengutip buku Koleksi Tanya Jawab Agama Islam oleh PISS KTB, ada beberapa perkara yang Allah sengaja sembunyikan waktunya, yaitu kematian, lailatul qadar, dan saatul ijabah atau waktu diijabahnya doa dalam siang dan malam.

Jika seseorang mengucapkan perkataan baik bertepatan pada waktu saatul ijabah, tentunya akan menjadi keuntungan baginya. Tetapi, jika orang tersebut mengucapkan hal buruk dan bertepatan dengan saatul ijabah, maka ia akan mendapat kerugian.

Dilansir dari laman NU Online, Perkataan adalah doa sebagaimana Seperti kisah masa kecil seorang Imam Besar Masjidil Haram Syekh Sudais berikut ini:

Dikisahkan pada suatu hari, Syeikh Sudais kecil tengah asyik bermain tanah. Di saat yang sama, ibunya sibuk menyiapkan hidangan makanan untuk tamu yang hendak berkunjung. Ketika jamuan telah tersaji, tiba-tiba tangan mungil Syeikh Sudais kecil dengan segenggam tanah ditaburkannya debu itu ke atas makanan tersebut. Lalu melihat hal itu, sang ibu dengan sekuat hati menahan amarah, dan berkata,” “idzhab ja’alakallahu imaaman lil haramain (pergi kamu, biar kamu jadi Imam di Haramain),”

BACA JUGA:Meningkatkan Imunitas dengan Puasa Syawal: Bukti Ilmiah dan Manfaatnya 

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa baik dan buruk suatu perkataan adalah doa menurut Islam. Setiap muslim hendaknya mengucapkan hal-hal yang baik dan menghindari perkataan buruk, karena ucapan tersebut bisa menjadi doa.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber