Adab-adab Bertetangga yang Perlu Dipahami Seorang Muslim

Adab-adab Bertetangga yang Perlu Dipahami Seorang Muslim

Adab-adab Bertetangga --Ilustrasi : Muhadi

PALTV.CO.ID, Adab bertetangga dalam Islam adalah salah satu aspek penting yang perlu dipahami oleh setiap Muslim.

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri. Hubungan baik dengan tetangga bukan hanya menciptakan lingkungan yang harmonis, tetapi juga menjadi bentuk ibadah kepada Allah SWT.

Adab bertetangga bukan hanya mendatangkan manfaat duniawi seperti kenyamanan dan kerukunan, tetapi juga menjadi amal yang bernilai di sisi Allah SWT.

Islam mengajarkan adab bertetangga untuk menciptakan kerukunan dan persatuan di tengah masyarakat yang beragam.

BACA JUGA:Ciri-Ciri Istri yang Baik Menurut Islam Sesuai Dengan Al-Qur'an dan Hadis

BACA JUGA:Dosa Besar Istri Kepada Suami yang Sangat Dibenci Allah SWT 


Tetangga dan lingkungan yang harmonis.--Ilustrasi : Muhadi

Dilansir dari laman nu.or.id, Allah SWT telah menegaskan pentingnya berbuat baik kepada tetangga dalam Surah An-Nisa ayat 36:

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri."

Begitu pula dengan Rasulullah SAW dalam sabdanya berpesan untuk menjaga hubungan baik dengan tetangga dan memuliakannya, beliau bersabda,

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia memuliakan tetangganya." (HR Bukhari & Muslim)

BACA JUGA:Cara Mengatasi Rasa Sedih Sesuai Dengan Al-Quran Dan Hadis

BACA JUGA:Dosa Memutus Tali Silaturahmi dalam Islam, Perbuatan yang Dibenci Allah SWT 

Tetangga memiliki hak-hak yang harus dihormati oleh seorang Muslim. Hak-hak ini mencakup rasa aman, kenyamanan, dan dihormati dalam berinteraksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber