Hyundai Peringatkan Kenaikan Harga Mobil Jika Rupiah Terus Merosot

Hyundai Peringatkan Kenaikan Harga Mobil Jika Rupiah Terus Merosot

Hyundai Peringatkan Kenaikan Harga Mobil Jika Rupiah Terus Merosot--pixabay.com/@isctock

BACA JUGA:Kadivpas Kemenkumham Sumsel Ingatkan 4 Titik Rawan Saat Kunjungi Lapas Banyuasin dan Lapas Sekayu

Namun, ia menegaskan bahwa kenaikan harga produk dan layanan purna jual tidak akan terjadi secara langsung meskipun terjadi pelemahan nilai tukar rupiah.

Biaya servis juga mencakup berbagai aspek seperti jasa, suku cadang, dan bahan-bahan seperti oli.

Soerjopranoto menegaskan bahwa perusahaan akan terus memantau kondisi pasar dan nilai tukar mata uang untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam menjaga stabilitas harga produk dan layanan purna jual bagi konsumen.

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menegaskan bahwa perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat memberikan dampak signifikan terhadap harga mobil di Indonesia.

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Verifikasi Faktual Calon Organisasi Bantuan Hukum Baru di Kota Palembang

Ada beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi, seperti kenaikan pajak, harga bahan baku, dan harga minyak.

Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa jumlah mobil yang diimpor secara utuh (CBU) oleh Hyundai mengalami penurunan signifikan sebesar 41,7% dari 820 unit menjadi 478 unit pada periode Januari-Maret 2024.

Beberapa model mobil yang diimpor secara utuh selama periode tersebut mencakup Kona EV (2 unit), Santa Fe (440 unit), Staria Signature 7 (16 unit), dan Staria Signature 9 (20 unit).

Hyundai juga telah memasarkan mobil listrik Ioniq 6 melalui skema CBU, namun belum ada pengiriman unit dari Korea Selatan ke Indonesia dalam periode yang sama.

BACA JUGA:Dear Muslimah, Jangan Hanya Penampilan Tetapi Juga Akhlak, Berikut Tips Mempercantik Diri Sesuai Syariat Islam

Penjualan grosir mobil listrik Ioniq 6 juga terbatas, dengan hanya 11 unit yang dikirimkan kepada jaringan dealer pada Januari-Maret 2024.

Namun, meskipun terjadi pelemahan nilai tukar rupiah, Soerjopranoto menekankan bahwa kenaikan harga produk dan layanan purna jual tidak akan terjadi secara langsung.

Biaya servis juga mencakup berbagai aspek seperti jasa, suku cadang, dan bahan-bahan seperti oli. Perusahaan akan terus memantau kondisi pasar dan nilai tukar mata uang untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menjaga stabilitas harga produk dan layanan purna jual bagi konsumen.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber