Hyundai Peringatkan Kenaikan Harga Mobil Jika Rupiah Terus Merosot

Hyundai Peringatkan Kenaikan Harga Mobil Jika Rupiah Terus Merosot

Hyundai Peringatkan Kenaikan Harga Mobil Jika Rupiah Terus Merosot--pixabay.com/@isctock

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengingatkan bahwa penurunan terus-menerus nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi meningkatkan harga mobil di pasar Indonesia.

Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer HMID, menyatakan bahwa pelemahan rupiah yang berlangsung dalam waktu yang lama, khususnya lebih dari enam bulan, akan memberikan dampak signifikan.

Saat ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah mencapai lebih dari Rp16.200. Dampaknya akan terasa dalam jangka panjang karena perusahaan telah melindungi kegiatan impor dan ekspornya melalui hedging cost.

"Jika situasi ini berlanjut, dapat dipastikan bahwa harga mobil akan naik," ungkapnya kepada Bisnis pada Rabu (17/4/2024).

BACA JUGA:Fitur Baru Whatsapp: Kamu Akan Tahu Kalau Dia Barusaja Online

Di sisi lain, Soerjopranoto juga menyoroti bahwa kenaikan harga mobil tidak hanya disebabkan oleh perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

Faktor-faktor lain seperti kenaikan pajak, harga bahan baku, dan harga minyak juga berperan dalam menentukan harga akhir produk.

Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah mobil yang diimpor secara utuh (CBU) oleh Hyundai turun 41,7% dari 820 unit menjadi 478 unit pada Januari-Maret 2024.

Beberapa model mobil yang diimpor secara utuh selama periode tersebut antara lain Kona EV (2 unit), Santa Fe (440 unit), Staria Signature 7 (16 unit), dan Staria Signature 9 (20 unit).

BACA JUGA:Iran Dan Israel Dulu Pernah Menjadi Sahabat, Inilah Awal Mula Yang Menjadi Faktor Keduanya Bermusuhan

Hyundai juga memasarkan mobil listrik Ioniq 6 melalui skema CBU, tetapi belum ada pengiriman unit dari Korea Selatan ke Indonesia selama periode yang sama.

Penjualan grosir mobil listrik Ioniq 6 juga terbatas, dengan hanya 11 unit yang dikirimkan kepada jaringan dealer pada Januari-Maret 2024.

Soerjopranoto menjelaskan bahwa mobil Ioniq 6 yang telah terjual hingga saat ini sebagian besar masih merupakan impor dari tahun sebelumnya karena mobil yang diimpor pada 2023 umumnya akan dijual pada tahun berikutnya.

Selain itu, meskipun Ioniq 5 telah diproduksi secara lokal, kemungkinan harga akan naik karena tidak semua komponennya diproduksi lokal. Mobil listrik Hyundai ini memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber