Kajati Sumsel Dr Yulianto: Kejari Muara Enim Bantu 660 Anak Miliki Kartu Identitas Anak

Kajati Sumsel Dr Yulianto: Kejari Muara Enim Bantu 660 Anak Miliki Kartu Identitas Anak

Kajati Sumsel Dr Yulianto SH MH dalam kunjungan kerja menyampaikan bahwa Kejari Muara Enim bantu 660 anak miliki Kartu Identitas Anak, Rabu (6/3/2024).-Yansyah-PALTV

MUARA ENIM, PALTV.CO.ID - Kejaksaan Negeri (Kejari) Muara Enim bantu sebanyak 660 anak untuk memiliki Kartu Identitas Anak (KIA).

Hal tersebut terungkap saat kedatangan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumatera Selatan Dr Yulianto SH MH di Kantor Kejari Muara Enim pada hari Rabu, 6 Maret 2024.

"Kunjungan ke Kejari Muara Enim merupakan program kerja dan ini rutin untuk mengecek kinerja dari setiap Kejari termasuk di sini," ujar Dr Yulianto.

Menurutnya, kinerja Kejari Muara Enim sejauh ini sudah bagus, di mana semua program terlaksana dan terselesaikan dengan baik.

BACA JUGA:Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batu Bara Lana Saria Dipanggil Kejati Sumsel, Kasus Apa?


Dr Yulianto SH MH, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan, Rabu (6/3/2024).-Yansyah-PALTV

"Misalnya saja pesan Presiden RI untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di mana Kejaksaan memiliki program untuk pembuatan KIA," beber Kajati Sumsel.

Lanjutnya, terkait kasus hubungan gelap yang kebanyakan anak-anaknya dititipkan ke Panti Asuhan dan itulah yang dibantu.

"Karena dengan memiliki KIA banyak bantuan yang bisa didapatkan seperti Bansos, Kartu Pintar, BPJS, termasuk juga untuk akta kelahiran," ulasnya.

Manurut Kajati Sumsel Dr Yulianto, program tersebut sudah berjalan di mana Kabupaten Muara Enim sendiri sudah ada 660 anak yang dibantu pembuatan KIA. Sedangkan di Ogan Ilir malah ada sekitar 5000-an.

BACA JUGA:Kejati Sumsel Tahan 2 Tersangka Dugaan Korupsi Penjualan Asrama Mahasiswa Sumsel Pondok Mesudji di Yogyakarta


Kajati Sumsel didampingi Kajari Muara Enim meninjau kantor baru Kejari Muara Enim, Rabu (6/3/2024).-Yansyah-PALTV

"Jadi diinventarisir semua. Kita tidak tahu siapa tahu kelak anak-anak ini akan menjadi orang hebat, pemimpin bangsa, jadi kita mulai dari sini," terangnya.

Tentunya, program tersebut juga bisa kerja sama dengan semua pihak. Misalnya Kepolisian untuk pembuatan SKCK, di mana itu membayar Rp70.000 sebagai Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan itu bisa dibantu untuk digratiskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv