Kenaikan Harga BBM Non Subsidi Diprediksi Terjadi pada Bulan Maret

BACA JUGA:Perempuan Muda di Palembang Dikeroyok 2 Oknum Perwira Polres Banyuasin, Korban Minta Keadilan

Saat ini, harga minyak mentah berada di sekitar US$ 82 per barel, naik sekitar US$ 6 per barel dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun demikian, Kementerian ESDM menegaskan komitmennya untuk menjaga harga jual BBM subsidi pasca Pemilu 2024.

Arifin Tasrif menekankan bahwa penyesuaian harga BBM nonsubsidi menjadi kewenangan dari badan usaha, yang melakukan evaluasi harga secara berkala.

Sebelumnya, PT Pertamina telah memutuskan untuk tidak menaikkan harga jual BBM nonsubsidi pada bulan Februari ini, berbeda dengan sejumlah badan usaha lain yang memutuskan untuk menaikkan harga BBM.

BACA JUGA:Tata Cara Mandi Wajib Sebelum Menikah: Persiapan Suci dalam Islam

Arifin menjelaskan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya merupakan keputusan dari Pertamina tanpa adanya intervensi dari pemerintah.

Kementerian ESDM telah memberikan isyarat akan kenaikan harga BBM non-subsidi setelah penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2204.

Ini disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia yang terus terjadi akibat konflik di Timur Tengah.

Merespons hal tersebut, VP Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, menjelaskan bahwa penyesuaian harga BBM dilakukan secara berkala dengan mempertimbangkan berbagai faktor.

BACA JUGA:Kejari Palembang Tetapkan Ketua PPDI Sumsel Agus Sumantri Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi di Dinas PMD Sumsel

seperti kondisi pasar, nilai tukar mata uang asing, dan biaya operasional. Penyesuaian harga BBM ini dilakukan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

Shell telah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai tanggal 1 Februari 2024. Harga BBM Shell Super atau BBM dengan nilai oktan 92 (RON 92) naik sebesar Rp150 per liter menjadi Rp13.540 per liter di Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Sedangkan harga Shell V-Power (RON 95) naik Rp200 per liter menjadi Rp14.380 per liter di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten, serta Rp14.690 per liter di Sumatera Utara.*

Sumber: berbagai sumber