Kenaikan Harga BBM Non Subsidi Diprediksi Terjadi pada Bulan Maret

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Situasi konflik yang tengah berkecamuk di Timur Tengah telah membawa dampak signifikan terhadap pasar minyak dunia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan potensi penyesuaian atau kenaikan harga jual bahan bakar minyak BBM nonsubsidi pasca pelaksanaan Pemilu 2024.

Pada hari Senin perdagangan tanggal 19 Februari 2024, harga minyak mentah Brent mencatatkan angka US$ 83,56 per barel, menunjukkan kenaikan sebesar 0,11 poin dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Sementara itu, perdagangan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tidak terjadi karena Hari Presiden di AS.

BACA JUGA:Pemerintah Perpanjang Insentif Pajak untuk Pembelian Mobil Listrik Hingga 2024

Kedua jenis minyak, baik Brent maupun WTI, mengalami kenaikan harga kontrak berjangka sekitar 1,5% dan 3% masing-masing selama minggu sebelumnya.

Peningkatan ini dipicu oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Perselisihan di Timur Tengah terus berlanjut selama akhir pekan saat serangan Israel mengakibatkan rumah sakit terbesar kedua di Jalur Gaza tidak dapat beroperasi.

Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, situasi konflik di Timur Tengah berpotensi mempengaruhi pergerakan harga jual BBM nonsubsidi di Indonesia.

BACA JUGA:Israel Akan Tetap Serang Rafah Meskipun Masuk Bulan Ramadhan Dan Tolak Genjatan Senjata

Ariadji mengamati bahwa harga minyak mentah kembali meningkat, yang menandakan tren yang mungkin berlanjut ke arah tersebut mengingat intensitas konflik di Timur Tengah masih tinggi.

Meskipun tidak langsung, namun perubahan tersebut terkadang mengganggu jalur logistik.

Penyesuaian harga BBM nonsubsidi tersebut dianggap perlu mengingat pergerakan harga minyak mentah yang terus naik.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif, menyatakan bahwa harga minyak dunia saat ini terus meningkat, menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi harga BBM.

Sumber: berbagai sumber