Tentara Israel Diduga Rampas Lebih dari US$ 54 Juta dari Bank Palestina Hingga Curi Mayat Syuhada di Gaza

Tentara Israel Diduga Rampas Lebih dari US$ 54 Juta dari Bank Palestina Hingga Curi Mayat  Syuhada di Gaza

Tentara Israel Diduga Rampas Lebih dari US$ 54 Juta dari Bank Palestina Hingga Curi Mayat Syuhada di Gaza-- eye.on.palestine

Pada tanggal 27 Desember, Kantor Media Pemerintah di Gaza melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel mengembalikan mayat-mayat yang sudah dimutilasi dari 80 orang syuhada.

BACA JUGA:Pemkot Prabumulih, TNI dan Polri Pantau Kesiapan Pemilu 2024

Setelah melakukan pencurian organ tubuh dari mayat-mayat tersebut. Pihak otoritas Israel tidak memberikan identifikasi maupun lokasi yang jelas terkait mayat-mayat yang dikembalikan tersebut.

Praktek-praktek yang tidak berperikemanusiaan seperti ini sebelumnya telah menjadi perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk organisasi-organisasi internasional dan kelompok-kelompok hak asasi manusia.

Mereka mengecam keras tindakan-tindakan semacam ini yang tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga mengancam kemanusiaan dan martabat warga Palestina yang menjadi korban dari konflik berkepanjangan di wilayah tersebut.

Sementara itu, Ketua Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Senin, 12 Februari 2024 kembali menegaskan seruan untuk gencatan senjata di Gaza.

WHO menyatakan keprihatinan khusus terhadap serangan Israel di Rafah, sebuah wilayah tempat sebagian besar penduduknya mengungsi.

BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, KPU Muara Enim Ajak Masyarakat Mencoblos pada Tanggal 14 Febuari

Menurut laporan dari otoritas kesehatan setempat, serangan udara Israel semalam telah mengakibatkan kematian 48 orang di Rafah, yang merupakan dampak yang sangat merugikan bagi penduduk setempat.

Ghebreyesus mengungkapkan bahwa dari total 36 rumah sakit di Gaza, hanya 15 yang masih berfungsi sebagian atau setidaknya berfungsi dengan kapasitas minimal.

Para pekerja bantuan terus berusaha melakukan yang terbaik dalam situasi yang sangat sulit ini.

Dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi Pemerintah Dunia di Dubai, Ghebreyesus menekankan bahwa WHO, badan kesehatan dunia di bawah naungan PBB, terus menyerukan akses yang aman bagi personel medis dan pasokan kemanusiaan.

BACA JUGA: Wow! Jangan Anggap Remeh Jenis Obligasi dan Batasannya Harus Diperhatikan

Selain itu, WHO juga mendesak Hamas untuk melepaskan sandera dan menyerukan gencatan senjata demi kepentingan kemanusiaan yang mendesak.

Konflik di Gaza, yang berkecamuk sejak tanggal 7 Oktober, berawal ketika pejuang Hamas menyerang pagar perbatasan untuk menargetkan kota-kota Israel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber