Fatah dan Hamas Capai Kesepakatan Bersama untuk Mengatur Palestina Pasca Perang

Fatah dan Hamas Capai Kesepakatan Bersama untuk Mengatur Palestina Pasca Perang

Fatah dan Hamas Capai Kesepakatan Bersama untuk Mengatur Palestina Pasca Perang--rabie_noqaira/ig

PALTV.CO.ID,- Pada awal November 2024, para pemimpin kelompok Palestina Fatah dan Hamas bertemu di Kairo dan Mesir, untuk membahas pembentukan komite yang akan mengatur Gaza setelah konflik.

Langkah pembentukan komite ini, yang dimediasi oleh Mesir, merupakan bagian dari upaya mencapai kesepakatan bersama antara faksi Palestina dalam mengatur daerah-daerah yang terdampak konflik.

Diskusi ini juga bertujuan untuk mendorong upaya kemanusiaan di Gaza melalui akses bantuan yang lebih luas.

Menurut sumber keamanan Mesir yang dikutip oleh Al Qahera News TV, pertemuan di Kairo ini berfokus pada pembentukan komite independen yang akan bertugas mengelola Gaza pasca-perang.

BACA JUGA:Chery J6, Ragam Fitur Canggih Membuat Off-Road Semakin Seru

BACA JUGA:Hyundai Initium: SUV Futuristik Berbahan Bakar Hidrogen Siap Mengguncang Dunia Otomotif!

Komite ini diharapkan terdiri dari tokoh-tokoh Palestina yang tidak berafiliasi langsung dengan salah satu kelompok tertentu, agar pengelolaan Gaza bisa lebih netral dan menghindari ketegangan politik.

Sebelumnya, faksi Fatah yang dipimpin Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan perwakilan Hamas telah melakukan diskusi di Kairo pada bulan lalu.

Dalam diskusi tersebut, Mesir mengajukan usulan pembentukan komite ini, namun pertemuan tersebut harus ditunda untuk didiskusikan lebih lanjut.

Peran Gaza Pasca Perang: Pandangan Hamas dan Fatah

BACA JUGA:Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Sumatera Selatan Laksanakan Pemeriksaan Notaris

BACA JUGA:Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya Ikuti Rapat Kerja Perdana Menteri Hukum dengan Komisi XIII DPR RI

Israel secara tegas menolak peran Hamas dalam pengelolaan Gaza setelah perang usai, dengan alasan bahwa Hamas tidak bisa dipercaya.

Israel juga skeptis terhadap kemampuan Otoritas Palestina yang dipimpin Abbas untuk mengendalikan kawasan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: rabie_noqaira/ig