Tradisi Berebut Lemang di Sedekah Bumi Desa Kertayu Sungai Keruh Muba

Tradisi Berebut Lemang di Sedekah Bumi Desa Kertayu Sungai Keruh Muba

Pj Bupati Musi Banyuasin Apriyadi menghadiri langsung acara berebut lemang dalam Sedekah Rami atau Sedekah Bumi Desa Kerta Ayu Kecamatan Sungai Keruh, Rabu (3/5/2023).--Dokumentasi Diskominfo Muba

MUSI BANYUASIN, PALTV.CO.ID - Ribuan warga dari berbagai Desa di Kecamatan Sungai Keruh berkumpul di salah satu rumah pemangku adat yang terletak di Desa Kertayu Kecamatan Sungai Keruh, Musi Banyuasin pada Rabu, 3 Mei 2023 kemarin.

Ribuan warga yang berkumpul di Kecamatan Sungai Keruh tersebut bukan bertujuan untuk demonstrasi atau unjuk rasa. Ini adalah salah satu tradisi yang sudah ratusan tahun berlangsung secara turun temurun.

Ribuan warga memanjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kebaikan yang diterima warga Sungai Keruh, khususnya warga Desa Kerta Ayu Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin. Warga menyebut tradisi tersebut “Sedekah Rami” atau “Sedekah Bumi”.

Dalam rangkaian Sedekah Rami atau Sedekah Bumi tersebut, salah satunya adalah tradisi berebut lemang, yang dibagikan kepada warga oleh pemuka adat dan tokoh masyarakat dari atas rumah salah satu pemuka adat setempat. Momen inilah yang di tunggu-tunggu oleh masyarakat Sungai Keruh dari sejumlah rangkaian Sedekah Bumi ini.

BACA JUGA:Wajib Pajak Palembang Terbebas Bayar Denda Piutang Pajak Sampai 30 Juni 2023

BACA JUGA:Guru Honorer Bersiaplah! Disdik Palembang Siapkan 1.800 Kuota Seleksi PPPK Guru 2023


Warga dari berbagai desa di Kecamatan Sungai Keruh antusias mengikuti acara tradisi berebut lemang dalam Sedekah Rami atau Sedekah Bumi Desa Kerta Ayu, Rabu, (3/5/2023).--Dokumentasi Diskominfo Muba

Selain keseruannya berebut lemang, Sedekah Rami atau Sedekah Bumi juga dapat dijadikan ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama warga. Bahkan, warga percaya lemang yang dibagikan dalam acara Sedekah Rami ini memiliki berkah tersendiri, yang dapat membawa keberuntungan.

Makanan lemang sendiri merupakan makanan olahan yang berbahan baku ketan dan pisang yang dimasak dengan memakai batang bambu muda. Selain memiliki rasa yang enak, lemang sendiri memiliki nilai historis sebagai makanan khas warga di Kecamatan Sungai Keruh, yang sering dihidangkan dalam berbagai acara kebesaran.

Pj Bupati Musi Banyuasin Apriyadi yang hadir langsung dalam acara Sedekah Rami atau Sedekah Bumi tersebut mengatakan, tradisi berebut lemang ini merupakan tradisi yang  sudah berjalan sejak ratusan tahun lalu dan harus  tetap dijaga kelestariannya sebagai kearifan lokal. Bahkan hal ini bisa menjadi peluang salah satu destinasi wisata di Musi Banyuasin, sebagai daya tarik bagi turis yang berkunjung ke Musi Banyuasin.

"Tradisi Sedekah Bumi dengan membagikan lemang tersebut harus terus dijaga dan dilestarikan, supaya anak cucu tetap menjaga tradisi ini, jangan sampai luntur. Apalagi ini sudah turun temurun dilaksanakan," ungkapnya.

BACA JUGA:Rashif Amila Yaqin Sumbang Emas Pertama untuk Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja Cabor Aquathlon

BACA JUGA:Usai Videonya Viral, Oknum Kepala Sekolah di Manado yang Diduga Tolak Bayar Paket COD Buat Klarifikasi

Pj Bupati Musi Banyuasin Apriyadi juga sangat takjub dengan warga masyarakat Sungai Keruh yang tetap konsisten menjaga tradisi nenek moyang dan tetap lestari hingga saat ini.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv