Mempunyai Kualitas dan Harga Bersaing? Inilah 4 Brand Smartphone Asal Tiongkok yang Dapat Dijadikan Pilihan!

Mempunyai Kualitas dan Harga Bersaing? Inilah 4 Brand Smartphone Asal Tiongkok yang Dapat Dijadikan Pilihan--Foto : Instagram.com/@mishopmakassar
Vivo
Vivo dapat dikatakan sebagai keluarga dari Oppo dikarenakan sama-sama berada di bawah naungan BBK Group.
Vivo sendiri mulai berdiri pada tahun 2011, namun berhasil langsung masuk ke pasar global. Strategi penjualan dari Vivo ini terbilang mirip seperti Oppo yaitu dengan memperkuat jaringan toko ritel.
Brand smartphone yang satu ini juga beberapa kali mengadakan acara besar dalam rangka memperkenalkan produk baru mereka.
BACA JUGA:Apakah iPhone Termasuk Android? Berikut 6 Perbedaan Antara iPhone dan Smartphone Android!
Vivo terkenal sebagai smartphone dengan kemampuan kamera selfie yang unggul. Namun seiring dengan perkembangannya, Vivo mulai berupaya menciptakan smartphone dengan kemampuan yang merata termasuk meningkatkan kemampuan kamera belakang.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Vivo yaitu dengan menggandeng produsen lensa kamera Zeiss dan menciptakan chip pemrosesan gambar sendiri.
Saat ini Vivo terbilang cukup laris di pasaran bahkan brand ini telah menjual produk mereka ke lebih dari 60 negara yang ada di dunia.
Lenovo didirikan pada tahun 1984 oleh Liu Chuanzhi dengan wilayah operasi di seluruh dunia. Beberapa produk populer yang dipasarkan oleh Lenovo yaitu: desktop, server, netbook, komputer, televisi, dan smartphone.
Salah satu hal yang membuat Lenovo berjualan smartphone yaitu ingin menyaingi brand smartphone yang berasal dari luar Tiongkok.
Brand pesaing tersebut bahkan telah menguasai pasar smartphone Tiongkok pada saat masa-masa awal Android dikenal.
Perkembangan Lenovo juga ternyata sangat pesat, mereka bahkan membeli Motorola Mobility pada 2014 untuk memperkuat pangsa pasar.
BACA JUGA:Bukan Hanya Smartphone? Ternyata Inilah 6 Produk Lain Keluaran Dari Brand Xiaomi!
Upaya Lenovo dalam melebarkan sayap ditempuh dengan menciptakan berbagai segmen, mengakuisisi sejumlah brand, dan menciptakan sub-brand.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber