Seppuku Jepang: Tradisi yang Menakutkan dan Latar Belakang Kelam Harakiri

Seppuku Jepang: Tradisi yang Menakutkan dan Latar Belakang Kelam Harakiri

Seppuku Jepang: Tradisi yang Menakutkan dan Latar Belakang Kelam Harakiri--freepik.com/@freepik

Filosofi di Balik Harakiri

Harakiri bukanlah tindakan impulsif atau egois. Ini adalah ekspresi dari konsep-konsep filosofis seperti "bushido" dan "seppuku".

BACA JUGA:Pecinta Kopi: Yuk Kenalan Dengan Kopi Ghee Idolanya Para Selebriti India

"Bushido" atau "jalan prajurit" adalah kode etik yang mengatur kehidupan samurai dan menekankan pada kehormatan, keberanian dan setia.

Harakiri dipandang sebagai cara untuk mempertahankan kehormatan pribadi dan keluarga, bahkan jika itu berarti mengorbankan nyawa sendiri.

Pergeseran Budaya dan Pembatasan Hukum

Meskipun harakiri memiliki tempat yang penting dalam sejarah Jepang, pada akhirnya, perlahan-lahan terjadi pergeseran budaya yang memandang tindakan tersebut sebagai sesuatu yang lebih bersifat barbar dan tidak relevan.

BACA JUGA:Inilah Perjalanan Yamaha MX King 150 di Indonesia Sejak Generasi Pertama

Pada era Meiji, pemerintah mulai menghapuskan praktik harakiri dan melarangnya sebagai bentuk ekspresi. Pembatasan hukum semakin ketat, dan harakiri menjadi semakin jarang terjadi.

Pandangan Kontemporer Terhadap Harakiri

Di era modern ini, harakiri dianggap sebagai praktik yang sudah usang dan tidak dapat diterima.

Meskipun masih ada kasus bunuh diri di Jepang, terutama di antara populasi muda yang mengalami tekanan sosial, harakiri sebagai bentuk ritual telah menjadi bagian dari sejarah yang diingat dan dipelajari, tetapi tidak dipraktikkan.

BACA JUGA:Fakta Mengejutkan! Inilah Perbedaan Antara Kalender Masehi dan Kalender Hijriah

Harakiri, dengan semua keindahan dan kegelapannya, tetap menjadi salah satu aspek paling unik dari sejarah dan budaya Jepang.

Meskipun telah lama dihapuskan sebagai praktik formal, warisan dan filosofi di baliknya terus mengilhami dan membingkai cara Jepang memandang kehormatan, keberanian, dan keadilan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber