Musim Pancaroba, Waspadai Alergi Musiman Yang Menyerang Tubuh

Musim Pancaroba, Waspadai  Alergi Musiman Yang Menyerang Tubuh

Musim Pancaroba, Waspadai Alergi Musiman Yang Menyerang Tubuh--free pik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Alergi musiman, yang dikenal juga sebagai rinitis Alergi atau demam, adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh merespons secara berlebihan terhadap alergen.

Perubahan cuaca dari musim panas ke kondisi yang tiba tiba dingin, juga menyebabkan munculnya alergi. Siklus udara yang kurang sehat juga bisa memicu alergi.

Zat zat berbahaya yang tadinya ada di udara, di musim hujan akan turun dan bercampur dengan air. Mengakibatkan percampuran yang perlu diwaspadai. Munculnya ruam merah di kulit merupakan ciri khas dari alergi, termasuk batuk dan bersin serta mual bahkan sampai muntah dan diare.

Masih banyak lagi pemicu alergi musiman yang biasanya muncul pada musim pancaroba. Hal hal ini perlu diwaspadai oleh masyarakat agar tidak gampang terserang penyakit alergi.

BACA JUGA:Stop Jangan Dibuang, Ternyata Oli Bekas Pemakaian Sepeda Motor Bisa Berguna Untuk Hal-Hal Ini

Zat-zat seperti serbuk sari pohon, serbuk sari rumput, jamur, dan ragweed yang melepaskan serbuk sari.

Serbuk sari adalah partikel kecil yang dilepaskan oleh tumbuhan berbunga seperti pohon, tanaman, rumput, dan gulma sebagai bagian dari proses reproduksinya. Sementara itu, jamur mengeluarkan spora ke udara.

Pada umumnya, tanaman melepaskan serbuk sari lebih banyak di musim panas, terutama pada musim semi dan musim panas. Aktivitas ragweed, jenis tanaman yang melepaskan serbuk sari, paling tinggi pada akhir musim panas dan musim gugur.

Di Amerika Serikat, sekitar 60 juta orang setiap tahunnya terkena alergi musiman. Sekitar 25% orang dewasa dan 19% anak-anak mengalami setidaknya satu jenis alergi musiman.

BACA JUGA:Review Belkin BoostCharge Pro Power Bank and Wall Charger: Kenyamanan di Perjalanan

Gejalanya bisa bervariasi dari bersin, mata berair, hingga hidung meler. Perawatan yang umumnya digunakan melibatkan penggunaan antihistamin dan kortikosteroid hidung.

Bagi mereka yang alerginya lebih parah, tes alergi dan perawatan lebih lanjut mungkin diperlukan.

Gejala alergi musiman bisa ringan yang tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, atau parah yang mengganggu tidur dan aktivitas.

Beberapa gejala umumnya termasuk bersin, mata gatal atau berair, hidung berair atau tersumbat, batuk kering, iritasi tenggorokan, kelelahan, dan postnasal drip.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber