Nama Simalungun Sumatera Utara Muncul Dari Kondisi Desa Yang Sunyi dan Kerinduan Warga Perantauan

Nama Simalungun Sumatera Utara Muncul Dari Kondisi Desa Yang Sunyi dan Kerinduan  Warga Perantauan

Nama Simalungun Sumatera Utara Muncul Dari Kondisi Desa Yang Sunyi dan Kerinduan Warga Perantauan --

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Berawal dari cerita rakyat yang menggambarkan bagaimana nama Simalungun muncul dari perasaan rindu dan kesunyian ketika masyarakat kembali ke kampung halaman yang sudah sepi. Hal ini tertuang dalam frasa "Sima-sima nalungun".

Simalungun, sebuah kabupaten yang terletak di Sumatera Utara, memiliki sejarah dan makna mendalam di balik namanya.

Dalam luas wilayah seluas 438.660 hektare ini, terhampar berbagai destinasi wisata alam yang memukau, mulai dari Danau Toba hingga Air Terjun Bah Biak. Namun, apa sebenarnya asal-usul dari penamaan daerah ini?

Tersebarlah sebuah cerita rakyat mengenai asal-usul nama Simalungun. Kisah ini diambil dari koleksi "88 Cerita Terbaik Asal-Usul Nama Daerah" oleh Marina Asril Reza, dan berikut adalah kisahnya:

BACA JUGA:Bangun Ekonomi, Palembang Mulai Kembangkan Budidaya Ikan Belida

Dahulu kala, terdapat Kerajaan Tanah Djawo yang terletak di Kampung Nagur yang dipimpin oleh seorang raja yang adil dan bijaksana. Raja ini bermarga Sinaga.

Kerajaan Tanah Djawo berdekatan dengan dua kerajaan kecil lainnya, yaitu kerajaan Raya dari marga Saragih Garingging dan Kerajaan Silou dari marga Purba Tambak.

Ketiga kerajaan ini hidup rukun dan saling membantu meskipun memiliki berbeda marga.

Suatu hari, ketika Kerajaan Majapahit dari Jawa berencana menyerang Kerajaan Tanah Djawo, Kerajaan Silou dan Kerajaan Raya bersatu untuk memberikan pertolongan.

BACA JUGA:Gerd Kambuh! Adakah Hubungan Refluks Asam Lambung Dengan Konsumsi Jeruk

Akibatnya, pasukan Kerajaan Majapahit dapat dikalahkan dan diusir dari wilayah Nagur.

Namun suatu ketika, ketiga kerajaan itu diserang oleh ribuan tentara yang asalnya tidak diketahui. Meskipun mereka bersatu, mereka tidak mampu melawan kekuatan musuh yang luar biasa. Banyak korban yang jatuh.

Rakyat kemudian meninggalkan daerah mereka untuk mengungsi.

Selama masa pengungsian, mereka mengalami kelaparan dan penyakit. Sebuah kelompok dari mereka menemukan wilayah yang dapat ditempati, yaitu tanah Sahili Misir yang sekarang dikenal sebagai Pulau Samosir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber