RUPTL 2025-2034: PLN Siap Bangun Green Super Grid Sepanjang 47.758 KMS

Indonesia memiliki potensi EBT besar, tersebar, dan beragam untuk mendukung ketahanan energi nasional sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.--Foto : Humas PLN
PALTV.CO.ID - Jakarta, 3 Juni 2025 — PT PLN (Persero) menyatakan komitmennya untuk menjalankan amanat pemerintah dalam pembangunan Green Super Grid dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034.
Proyek strategis nasional ini dirancang sebagai jaringan transmisi energi ramah lingkungan yang akan menghubungkan sumber daya Energi Baru Terbarukan (EBT) dari wilayah terpencil ke pusat-pusat konsumsi energi seperti kawasan industri, kota besar, serta daerah padat penduduk.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa dalam rentang 10 tahun ke depan, Indonesia menargetkan pembangunan jaringan transmisi sepanjang 47.758 kilometer sirkuit (kms).
Infrastruktur ini dirancang untuk menyambungkan pembangkit EBT ke gardu induk PLN dan selanjutnya ke sistem distribusi menuju konsumen akhir.
BACA JUGA:767 PPPK Dilantik, Teddy Meilwansyah Himbau BerAkhlak
BACA JUGA:Sumsel United Tunggu Hasil Kongres PSSI
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, --Foto : Humas PLN
"Potensi EBT Indonesia sangat besar, tersebar di berbagai daerah dan beragam jenisnya. Namun tantangan terbesar adalah lokasinya yang jauh dari pusat permintaan listrik.
Untuk itu, diperlukan pembangunan jaringan transmisi dan gardu induk agar potensi ini dapat dimanfaatkan maksimal," jelas Bahlil.
Dari total jaringan yang akan dibangun, kawasan Jawa, Madura, dan Bali akan mendapatkan porsi terpanjang, yaitu sekitar 13.900 kms. Disusul Sumatra dengan 11.200 kms, Kalimantan 9.800 kms, serta Sulawesi 9.000 kms.
Sementara itu, untuk memperkuat sistem kelistrikan di kawasan timur Indonesia, akan dibangun tambahan jaringan sepanjang 3.900 kms di wilayah Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.
BACA JUGA:Sumsel United Tunggu Hasil Kongres PSSI
BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Dorong UMKM Lokal Lewat Lomba Inovasi Olahan Jagung
Pembangunan jaringan ini juga mencakup empat proyek interkoneksi antar pulau, yakni Jawa–Bali, Sumatra–Batam–Bintan, Sumatra–Jawa, dan Kalimantan–Tarakan.
Bahlil menambahkan bahwa jika semua jaringan ini berhasil diwujudkan, maka pasokan energi EBT ke seluruh wilayah akan lebih terjamin.
Tak hanya transmisi, PLN juga berencana membangun gardu induk dengan kapasitas total mencapai 107.950 megavolt ampere (MVA). Langkah ini ditujukan untuk memperkuat sistem ketenagalistrikan nasional secara menyeluruh.
Selain itu, untuk mengantisipasi karakteristik variabel dari pembangkit EBT seperti PLTS dan PLTB yang sangat bergantung pada kondisi cuaca, PLN akan menerapkan Smart Grid. Sistem kelistrikan modern ini memungkinkan komunikasi dua arah dan integrasi teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan pemanfaatan energi secara optimal.
BACA JUGA:Bupati Toha Serahkan Bantuan Living Cost Rp27,6 Juta kepada Rini
BACA JUGA:Cari Kendaraan Niaga? Suzuki Carry CL 2025 Jawaban untuk Usaha yang Makin Cuan
Pemerintah terus mendorong hadirnya sistem kelistrikan yang andal, modern, dan berkelanjutan. --Foto : Humas PLN
Dalam membangun sistem kelistrikan nasional yang saling terhubung, Indonesia juga akan mengintegrasikan Smart Grid dengan sistem PLTS, PLTB, Battery Energy Storage System (BESS), pumped storage, serta teknologi High Voltage Direct Current (HVDC).
Hal ini diyakini akan menciptakan jaringan listrik yang stabil, efisien, dan andal, khususnya untuk mendukung pembangkit EBT yang akan tumbuh pesat satu dekade mendatang.
“Pemerintah terus mendorong hadirnya sistem kelistrikan yang andal, modern, dan berkelanjutan. Energi baru terbarukan sudah jadi prioritas, dan agar dapat dimanfaatkan secara luas, kita memerlukan jaringan listrik yang kuat dan terintegrasi,” tutur Bahlil.
Ia juga menyebutkan bahwa proyek Green Super Grid ini tidak hanya menjadi fondasi dalam upaya transisi energi, tetapi juga menawarkan potensi investasi besar. Dalam 10 tahun mendatang, total investasi untuk pembangunan transmisi dan gardu induk diperkirakan mencapai Rp565,3 triliun, yang mencakup berbagai tingkat tegangan, termasuk 500 kV, 275 kV, 150 kV, hingga 75 kV, serta jaringan 500 kV DC.
BACA JUGA:Tipu Arisan Online, IRT di Muara Enim Kabur Ke Batam
BACA JUGA:Retret Siswa Bermasalah Tunggu Izin Panglima TNI
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menambahkan bahwa Green Super Grid adalah strategi kunci dalam mendekatkan sumber EBT dari daerah terpencil ke pusat permintaan energi.
Menurutnya, dengan adanya interkoneksi kelistrikan antar pulau, sistem yang selama ini terfragmentasi akan menjadi satu kesatuan yang saling terhubung.
“Transisi energi tidak akan tercapai tanpa transmisi. Karena itu, arahan pembangunan Green Super Grid akan kami realisasikan secara serius. Ini bukan hanya tentang menghadirkan energi hijau yang ramah lingkungan, tetapi juga tentang mewujudkan kemandirian energi berbasis potensi lokal,” pungkas Darmawan.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: humas pln