Paltv Night Run

Bawak Gulai Daun Lumay, Cita Rasa Tradisional dari Tanah Semende

Bawak Gulai Daun Lumay, Cita Rasa Tradisional dari Tanah Semende

Bawak Gulai Daun Lumay masakan yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat Muara Enim--ig@bukuresepharian

PALTV.CO.ID,- Setiap daerah di Sumatera Selatan memiliki ciri khasnya masing-masing, baik dari bahan, bumbu, maupun cara memasaknya.

Salah satu masakan yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat pegunungan Semende di Kabupaten Muara Enim adalah Bawak Gulai Daun Lumay, hidangan sederhana namun sarat makna budaya dan cita rasa alami.

Daun lumay  atau yang sering disebut juga sebagai daun leunca, merupakan bahan utama dalam hidangan ini.

Tanaman ini tumbuh liar di kebun, tepi sungai, atau sekitar pekarangan rumah warga.

Sekilas bentuk dan rasanya memang mirip dengan leunca yang dikenal masyarakat Jawa Barat, namun daun lumay versi Semende memiliki aroma khas dan rasa yang sedikit lebih pahit.

BACA JUGA:Roti Kukus Srikaya: Lembut, Harum, dan Menggoda Selera

BACA JUGA:Samsung Galaxy Tab A11 Hadir dengan RAM Besar, Multitasking Kini Lebih Lancar

Justru rasa pahit inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat kuliner tradisional.

Bagi masyarakat Semende, daun lumay tidak hanya sekadar bahan makanan, tetapi juga bagian dari warisan alam yang dimanfaatkan secara turun-temurun.

Biasanya, daun lumay yang digunakan adalah daun muda karena teksturnya lebih lembut dan tidak terlalu getir.

Setelah dipetik, daun dicuci bersih dan disiapkan untuk diolah menjadi gulai khas yang menggugah selera.

Istilah “bawak gulai” dalam bahasa daerah Semende memiliki arti “memasak daun menjadi gulai”.


Daun lumay atau yang sering disebut juga sebagai daun leunca, --ig@lizasubarma

Berbeda dengan gulai pada umumnya yang menggunakan santan dan daging, hidangan ini lebih sederhana dan bernuansa sayuran.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: berbagai sumber