PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Fuminori Akoa, seorang pemuda Jepang berusia 29 tahun, telah mengisolasi diri di kamar selamanya selama satu tahun.
Menurut fotografer Maika Elan, yang mengunjunginya bersama pekerja sosial Oguri Ayako, "Dia merasa memiliki potensi luar biasa dan mampu melakukan hal-hal hebat, tetapi kadang-kadang dia tidak berusaha semaksimal mungkin."
Akoa sering kali mengubah hobi dan tujuannya, dan mengakui bahwa dia telah lambat laun tersesat dalam hidupnya. Maika Elan, seorang fotografer yang memotret kehidupan hikikomori di Jepang untuk National Geographic, mengungkapkan bahwa dia diberikan akses eksklusif oleh Ayako, yang bekerja untuk organisasi nonprofit bernama New Start yang fokus pada masalah hikikomori dan isolasi sosial.
Selain Akoa, Hiroki Chujo, seorang pemuda Jepang berusia 24 tahun, telah hidup sebagai hikikomori selama dua tahun. Ia bercita-cita menjadi penyanyi opera, namun karena tekanan keluarga sebagai anak tertua, ia dipaksa bergabung dengan bisnis keluarga.
Setelah bekerja di kantor selama setahun dan menderita stres berat, ia mengalami masalah kesehatan. Kehidupannya dibandingkan dengan adik laki-lakinya yang lebih bebas, menyebabkan frustrasi dan akhirnya ia mengisolasi diri selama setahun sebelum dipaksa untuk mengikuti program pemulihan.
BACA JUGA:Mengurangi Pemborosan Makanan untuk Menyelamatkan Bumi dan Sesama
BACA JUGA:Lansia Terima Bansos Rp 600 Ribu Tahap 4, Penerima Tak Perlu Antre
Riki Cook, seorang pemuda berusia 30 tahun keturunan Jepang-Amerika Serikat, juga menjalani kehidupan sebagai hikikomori. Meskipun berusaha untuk menjadi luar biasa, perasaan takut akan membuat kesalahan selalu menghantuinya.
Shoku Uibori, seorang pria Jepang berusia 43 tahun, telah hidup sebagai hikikomori selama tujuh tahun. Setelah bangkrut sebagai seorang pengusaha, ia mengunci diri di kamar selama tujuh tahun, menghabiskan waktunya membaca buku. Ia hanya keluar di malam hari untuk membeli makanan dan barang kebutuhan.
Ikuo Nakamura, seorang pemuda Jepang berusia 34 tahun, telah mengisolasi diri dalam kamar selama tujuh tahun. Kunjungan berulang dari Oguri Ayako mengubah hidupnya, dan keduanya bahkan saling jatuh cinta. Nakamura kini ingin keluar dari isolasinya dan bersama Ayako membantu hikikomori lainnya.
Istilah "hikikomori" berasal dari bahasa Jepang yang berarti "menarik diri" dan "berada di dalam". Istilah ini diciptakan oleh Profesor Tamaki Saito pada tahun 1998 untuk menggambarkan fenomena di mana banyak anak muda menarik diri secara ekstrem tanpa memenuhi kriteria penyakit mental.
Ciri-ciri hikikomori meliputi isolasi fisik di rumah atau kamar selama minimal enam bulan, enggan berinteraksi dengan dunia luar, dan gangguan dalam memenuhi kebutuhan hidup karena menghindari interaksi sosial.
Pemerintah Jepang memperkirakan lebih dari 1,1 juta orang mengalami hikikomori. Fenomena serupa juga terlihat di negara lain.
Orang-orang dengan hikikomori memerlukan dukungan untuk keluar dari isolasi ini, karena semakin lama mereka terisolasi, semakin besar rasa gagal dan ketidakpercayaan diri mereka.(*)