Selain hadir dalam acara tradisional, kecepol juga menjadi teman sarapan bagi warga Empat Lawang.
Biasanya, ia dijajakan bersama nasi gemok (nasi uduk khas daerah ini) dan aneka gorengan lainnya.
Bahan-Bahan : Tepung terigu, Air , Ragi , Mentega, gula pasir, Garam, kelapa yang diparut, gula aren, Minyak goreng
Tepung terigu dicampur dengan ragi, gula, mentega, sedikit garam, dan air.
Uleni terus adonan hingga halus dan kenyal, lalu bagi menjadi potongan kecil yang kemudian dibulatkan.
Biasanya seukuran telapak tangan agar mudah digenggam ketika dimakan.
BACA JUGA:Redmi 15 Smartphone Murah dengan Fitur Flagship, Cocok untuk Pengguna Aktif
BACA JUGA:Gaikindo Khawatir Penjualan Mobil Kian Tertekan Akibat Demo dan Situasi Politik yang Memanas
Adonan yang sudah dibulatkan perlu didiamkan beberapa menit hingga mengembang maksimal.
Proses ini membuat teksturnya lebih lembut setelah digoreng. Sambil menunggu adonan mengembang, siapkan campuran kelapa parut dan gula merah.
Gula merah biasanya dipanaskan lebih dulu agar larut, lalu dicampur dengan kelapa parut.
Kecepol tidak hanya hadir sebagai sekadar makanan ringan, tetapi juga memiliki nilai budaya --ig@yunita anwar
Hasilnya adalah adonan isian legit dengan aroma khas gula aren.
Masukkan adonan isi, kemudian bentuk bulat atau lonjong dan tekan rapat agar tidak bocor saat digoreng.
Adonan berisi kelapa dimasukkan ke minyak panas dan digoreng sampai berubah warna menjadi cokelat keemasan.
BACA JUGA:Ponsel Rp1 Jutaan yang Bikin Heboh: Redmi 15C Benarkah Untuk Sejuta Umat?