Ada pula penjual dadakan di pinggir jalan yang menawarkan Lemang segar, lengkap dengan lauk pelengkap seperti rendang atau serundeng.
Selain rasanya yang lezat, Lemang juga memiliki makna budaya. Proses memasaknya yang memerlukan kesabaran dan kebersamaan mencerminkan nilai gotong royong yang masih kuat di masyarakat Lubuk Linggau.
BACA JUGA:Momen May Day, Pemprov Sumsel Pererat Hubungan dan Dukung Pekerja
BACA JUGA:Sidang Tuntutan Penganiayaan Dokter Koas, Fadila Alias Datuk Terancam 4 Tahun Bui
Resep Lemang Khas Lubuk Linggau
Bahan-bahan: 1 kg beras ketan putih (rendam selama 4–6 jam, tiriskan), 1 liter santan kental (dari 2 butir kelapa), 1 sdt garam, Daun pisang secukupnya (untuk melapisi bambu), 5–7 ruas bambu muda (diameter 5–7 cm, panjang sekitar 30–50 cm)
Cara Membuat: Cuci bersih ruas bambu lalu keringkan.
Lapisi bagian dalam bambu dengan daun pisang agar Lemang tidak lengket dan mudah dikeluarkan setelah matang.
Campurkan bahan ketan yang direndam dulu dengan garam dan santan
BACA JUGA:Tak Indahkan Surat Edaran, Satpol PP OKI Bongkar Lapak PKL di Kayuagung
BACA JUGA:Momen May Day, Pemprov Sumsel Pererat Hubungan dan Dukung Pekerja
Aduk rata hingga seluruh ketan terbalut santan. Diamkan selama 10 menit agar meresap.
Isi bambu: Masukkan campuran ketan ke dalam bambu hingga ¾ bagian. Jangan terlalu penuh agar ada ruang saat ketan mengembang.
Padatkan perlahan, tapi jangan terlalu keras.
Proses memasak: Susun bambu dalam posisi miring di dekat bara api atau tungku tradisional (bisa juga dipanggang di api kecil).
Putar-putar bambu secara berkala agar matang merata. Lama pemanggangan rata-rata 4 sampai 5 jam.