Xenotransplantasi Ginjal Babi yang Dimodifikasi Genetik: Kasus Terlama dalam Sejarah

Xenotransplantasi Ginjal Babi yang Dimodifikasi Genetik: Kasus Terlama dalam Sejarah

Xenotransplantasi Ginjal Babi yang Dimodifikasi Genetik: Kasus Terlama dalam Sejarah--Istockphoto.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Xenotransplantasi dikutip dari wikipedia merupakan metode buatan untuk menciptakan chimera (sel campuran ) hewan-manusia. Atau dengan istilah lain manusia yang diberi subset sel hewan

Dalam pengamatan selama 61 hari, Newyork University NYU Langone Health menyelesaikan kasus terlama yang tercatat dalam xenotransplantasi ginjal babi yang diubah secara genetik ke dalam tubuh manusia.

Proses ini dipimpin oleh Dr. Robert Montgomery pada tanggal 14 Juli 2023.

Ginjal babi digunakan sebagai alternatif dalam transplantasi organ karena keterbatasan donor manusia. 

BACA JUGA:Huawei Mate 60 Pro Plus, Hp Cina Yang di Persiapkan Xi Jinping Untuk Meredam Kekuatan iPhone 15

Ginjal babi dipilih karena memiliki kemiripan genetik yang tinggi dengan manusia, dan mereka telah dimodifikasi genetik untuk mengurangi risiko penolakan oleh sistem kekebalan tubuh manusia.

Teknologi seperti CRISPR-Cas9 digunakan untuk memodifikasi gen dengan tepat.

Ini adalah xenotransplant kelima yang dilakukan oleh Institut Transplantasi, dengan penelitian terbaru menunjukkan bahwa ginjal babi dengan satu modifikasi gen dapat bekerja secara optimal setelah dua bulan.

Selama penelitian, ada perubahan seluler baru yang belum pernah terlihat sebelumnya, menunjukkan adanya penolakan ringan yang memerlukan pengobatan imunosupresi intensif.

BACA JUGA:Update Shio Hari Ini Minggu 17 September 2023, Ramalan Shio Ayam Shio Ular Shio Babi dan Lainnya

Data ini akan digunakan untuk mengelola organ-organ ini dalam penelitian di masa depan. Di Amerika Serikat (AS), lebih dari 103.000 orang menunggu transplantasi organ, dengan hampir 88.000 menunggu ginjal.

Pada tahun 2022, sekitar 26.000 orang menerima transplantasi ginjal. Sementara itu, hamper 808.000 orang di Amerika Serikat menderita penyakit ginjal stadium akhir.

Menurut data yang disimpan oleh United Network of Organ Sharing (UNOS). 69 persen dari mereka menjalani dialisasi dan sisanya dengan transplantasi. Dr. Robert 

Montgomery berharap temuan ini akan membantu menciptakan pasokan organ yang berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber