Status El Nino di Sumsel Berubah Jadi Moderate, BMKG Prediksi Fenomena El Nino Merendah di Awal Tahun 2024

Status El Nino di Sumsel Berubah Jadi Moderate, BMKG Prediksi Fenomena El Nino Merendah di Awal Tahun 2024

Status El Nino di Sumsel Berubah Jadi Moderate, BMKG Prediksi Merendah di Awal Tahun 2024-Foto/Sandy Pratama-PALTV

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan prediksi bahwa fenomena El Nino hanya akan berlangsung dalam status lemah.

Namun, ketika memasuki puncak musim kemarau di wilayah Sumatera Selatan pada bulan Agustus hingga September, prediksi ini mengalami perubahan yang signifikan.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Palembang, Wandayantolis, menjelaskan bahwa awalnya fenomena El Nino diprediksi hanya akan berada dalam status lemah.

Namun, saat ini fenomena ini telah memasuki status moderat selama puncak musim kemarau ini. Oleh karena itu, El Nino diproyeksikan baru akan mulai mereda pada awal tahun 2024 mendatang.

BACA JUGA:Kemarau Picu Kekeringan dan Karhutlah, Polres OKU Selatan Lakukan Sholat Istighosah

Meskipun demikian, musim hujan diperkirakan akan kembali pada bulan November dengan peningkatan intensitas hujan secara sporadis di bulan Oktober. Dalam situasi ini, potensi kejadian hot spot masih akan ada hingga November 2023.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Palembang, Wandayantolis, menjelaskan, "Perkembangan dinamika atmosfer saat ini menunjukkan bahwa El Nino yang awalnya diprediksi dalam kategori lemah kini justru berkembang menjadi kategori moderat.

Puncak fenomena ini diharapkan akan terjadi menjelang akhir tahun ini, sementara El Nino baru akan berangsur-angsur mereda pada awal tahun 2024. Namun, puncak musim kemarau memang terjadi pada awal Agustus dan September ini."

Situasi ini sangat mengkhawatirkan kondisi kekeringan di beberapa daerah seperti OKI dan OKU, karena mereka sudah mengalami kekeringan meteorologis dan hidrologis selama sekitar 60 hari tanpa hujan.

BACA JUGA:10 Film ini Populer Dengan Cinematografi Terbaik Yang Wajib Kalian Tonton Minimal Sekali Seumur Hidup

Dampak dari kondisi ini termasuk penurunan ketersediaan air yang dapat memicu masalah ekonomi, terutama dalam menurunkan produksi pertanian.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Palembang, Wandayantolis, menutup pernyataannya dengan mengatakan, "Kami mengeluarkan peringatan dini terkait kekeringan di wilayah OKI dan OKU, karena sudah lebih dari 60 hari tidak terjadi hujan.


Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Palembang, Wandayantolis.-Foto/Sandy Pratama-PALTV

Kondisi ini sudah masuk dalam kategori kekeringan meteorologis dan hidrologis, yang membuat tim di lapangan kesulitan dalam memadamkan titik api karena penurunan muka air. Jika situasi ini tidak ditangani dengan baik, akan berdampak serius pada masalah ekonomi.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber