Catat ! 13 Agustus 2023 Akan Ada Hujan Meteor Perseid. Ini Cara Melihatnya

Catat ! 13 Agustus 2023 Akan Ada Hujan Meteor  Perseid. Ini Cara Melihatnya

Dprediksi akan ada hujan meteor perseid pada 12-13 Agutus 2023.--pixabay.com

 PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Hujan meteor Perseid adalah salah satu fenomena alam menarik yang akan terjadi di langit Agustus ini. Fenomena hujan meteor ini diprediksi akan mengalami puncaknya pada 12-13 Agustus 2023.

Dilansir melalui  The National Aeronautics and Space Administration AS (NASA), hujan meteor akan terjadi pada saat Bumi melewati puing-puing paling berdebu dari jalur komet Swift-Tuttle.

Kali ini kita akan membahas tentang Hujan Meteor Perseid, dan bagaimana fenomena ini bisa terjadi, lalu bagaimana cara melihatnya ?

Hujan meteor Perseid merupakan hujan meteor terbaik tahun ini. Hal dikarenakan hujan meteor Perseid memiliki jumlah yang banyak.

BACA JUGA:Aksi Ribuan Buruh di Jakarta: Masih Seputar Pencabutan UU Cipta Kerja dan Tuntut Kenaikan Upah

Hujan meteor perseid adalah Salah satu hujan meteor yang paling ditunggu-tunggu pada pertengahan Agustus ini, langit malam akan dihiasi dengan gemerlapnya hujan meteor yang sering kita sebut dengan istilah bintang jatuh.

 Apa Itu Hujan Meteor Perseid?

Hujan meteor Perseid adalah salah satu hujan meteor yang paling terkenal dan banyak dinantikan oleh para penggemar astronomi. Hujan meteor ini terjadi ketika Bumi melewati jejak debu dan partikel yang ditinggalkan oleh komet Swift-Tuttle saat komet ini melintasi tata surya kita.

Ketika Bumi melintasi jejak ini, partikel-partikel tersebut bertabrakan dengan atmosfer Bumi dan terbakar akibat gesekan dengan udara, menghasilkan kilatan cahaya yang kita kenal sebagai bintang jatuh atau meteor.

 BACA JUGA:Pilar Utama dalam Mempertahankan Kesehatan Optimal

Bagaimana Fenomena Ini Bisa Terjadi?

1.   Asal Usul Partikel: Partikel yang membentuk hujan meteor Perseid berasal dari komet Swift-Tuttle.

Saat komet ini mendekati Matahari dalam perjalanannya di sekitar tata surya, panas Matahari menguapkan es dan gas dari permukaannya, meninggalkan jejak partikel dan debu di sepanjang orbitnya.

 2.   Bumi Menyusuri Jejak: Setiap tahun pada bulan Agustus, Bumi melintasi jalur yang ditinggalkan oleh Swift-Tuttle. Pada saat ini, partikel dan debu yang tersebar di sepanjang jalur tersebut berada dalam jalur orbit Bumi.

BACA JUGA:Mitos dan Fakta! Kamar Kosong Dalam Jangka Waktu Lama Akan Dihuni Oleh Jin

 3.   Tabrakan dengan Atmosfer: Ketika partikel-partikel ini masuk ke atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi, mereka bertabrakan dengan molekul udara di atmosfer.

Gesekan yang dihasilkan oleh tabrakan ini menyebabkan partikel-partikel tersebut terbakar dan menghasilkan cahaya yang terlihat dari permukaan Bumi.

 4.   Kilauan di Langit Malam: Cahaya yang dihasilkan oleh pembakaran partikel di atmosfer Bumi menciptakan efek kilauan di langit malam yang kita kenal sebagai bintang jatuh atau meteor.

Dalam kasus hujan meteor Perseid, banyak meteor terlihat bergerombol dan tampak berasal dari titik di konstelasi Perseus, yang memberikan nama pada hujan meteor ini.

 BACA JUGA:Tempat Usaha Salon Ludes Terbakar, Siti Rugi Hingga Miliaran Rupiah

Tips untuk Mengamati Hujan Meteor Perseid

 1. Cari Tempat yang Gelap: Pilih lokasi yang jauh dari cahaya kota untuk mengamati hujan meteor dengan lebih baik.

 2. Waktu yang Tepat: Hujan meteor Perseid biasanya mencapai puncaknya pada pertengahan Agustus. Tetapi, aktivitas meteor juga dapat terjadi beberapa hari sebelum dan sesudah puncak.

 3. Santai dan Bersabar: Pengamatan meteor memerlukan sedikit kesabaran. Dapatkan kursi atau tikar yang nyaman, kemudian santai dan nikmati pertunjukan langit.

 BACA JUGA:Lakukan Pungli 8 Anggota LSM Diamankan Polisi, 5 Diantaranya Positif Narkoba

4. Tidak Perlu Teleskop: Hujan meteor terlihat dengan mata telanjang, jadi Anda tidak perlu peralatan khusus seperti teleskop. Hanya perlu mata tajam dan kenyamanan untuk melihat langit.

Hujan Meteor Perseid adalah contoh indah bagaimana alam semesta menunjukan fenomena luar biasa bagi kita di Bumi.

Fenomena ini mengingatkan kita akan keajaiban tata surya kita dan kedalaman alam semesta yang tak terbatas.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber