Perubahan Perilaku Anak, Kenali Gejala Trauma pada anak
Kenali Gejala Trauma pada anak --Sumber gambar:pixabay-Ri_Ya
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Bukan hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami trauma. Penyebab munculnya trauma dari berbagai macam hal. Ketika anak sudah memiiki trauma, baiknya sebagai orang tua perlu memahami gejala trauma yang muncul pada anak.
Faktor yang dapat membuat anak mengalami trauma, antara lain yaitu menjadi korban perundungan atau yang biasa kita sebut ‘bullying’, melihat orang tua bertengkar hebat, mengalami kekerasan dalam rumah tangga, terjadinya pelecehan seksual, pernah mengalami kejadian bencana alam, kematian dari orang-orang terdekat, kecelakaaan, dan lain-lain.
Ketika trauma tidak diatasi lebih awal maka akan mempengaruhi tumbuh kembang anak yang akan terhambat . Maka dari itu orang tua perlu tahu apa saja gejala yang ditimbulkan pada anak yang mengalami trauma.
Anak yang mengalami trauma harus diberikan perhatian yang lebih agar masa perkembangan juga kehidupan sosial anak tersebut tidak terganggu.
BACA JUGA:DPRD Usulkan 3 Nama Pj Walikota Prabumulih Pengganti Ridho Yahya
BACA JUGA:4 Tersangka Korupsi Dana Hibah Bawaslu Ogan Ilir Jalani Rekontruksi
Jika tidak dikhawatirkan anak akan mengalami kecemasan dan ketakutan akan trauma tersebut hingga ia beranjak dewasa.
Didalam bahasa medis, trauma semacam ini sering disebut sebagai post-traumatic stress dikarenakan ganguan akibat melihat ataupun mengalami kejadian berat dan berbahaya yang akan mempengaruhi psikologis anak tersebut.
Mengetahui gejala trauma yang terjadi pada anak harus sesegera mungkin. Agar dapat diatasi dengan mendapatkan penanganan yang tepat untuk anak yang memiliki trauma. Berikut beberapa gejala yang perlu orang tua waspadai, antara lain:
Perubahan Perilaku dan Perubahan Emosi
Biasanya dapat dilihat dari perubahan emosi anak yang mengalami trauma juga disertai dengan perubahan perilaku. Anak akan lebih manja, yang tadinya tidak buang air kecil di celana menjadi buang air kecil di celana karena mengalami kecemasan yang berlebihan.
BACA JUGA:Gerak Cepat, Jatanras Polda Sumsel Tangkap Jukir yang Peras & Ancam IRT di Bawah Jembatan Ampera
BACA JUGA:Demi Menghidupi Anak Istri, Pria di Palembang Bobol Rumah Warga
Anak yang biasanya tidak rewel menjadi rewel karen merasakan ketakutan. Selain itu anak juga akan merasakan sedih dan menangis tanpa diketahui sebabnya, bahkan tak jarang anak akan menyalahkan dirinya sendiri. Dan yang paling parah adalah ketika anak menolak untuk makan sehingga menimbulkan masalah untuk kesehatan si anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber