Fenomena Hikikomori Bisa Mengancam Perekonomian Jepang

Fenomena Hikikomori Bisa Mengancam Perekonomian Jepang

Fenomena Hikikomori Bisa Mengacam Perekonomian Jepang.-5187396-Pixabay

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Membahas kebudayaan Jepang selalu menarik untuk diikuti. Salah satu aspek budaya unik dari Jepang adalah fenomena "Hikikomori".

Hikikomori, dalam bahasa Jepang, mengacu pada perilaku menyendiri atau membatasi diri. Fenomena ini menggambarkan remaja dan dewasa muda di Jepang yang menarik diri secara sosial dan mengisolasi diri dari kehidupan masyarakat.

Definisi resmi Hikikomori menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang adalah individu yang menolak untuk meninggalkan rumah mereka dan terus-menerus mengisolasi diri selama lebih dari enam bulan.

Psikiater menyatakan bahwa Hikikomori umumnya menjadi masalah pada akhir usia remaja dan awal dewasa.

BACA JUGA:Fenomena Hikikomori, Kala Remaja Jepang Ingin Mengucilkan Diri

BACA JUGA:Nasi Goreng: Jejak Kuliner Unik Indonesia yang Menggoda Lidah

Ini melibatkan pengurungan diri di dalam rumah tanpa keterlibatan dalam kegiatan sosial, dan biasanya tidak berasal dari masalah psikologis primer.

Hikikomori belum secara tegas diidentifikasi sebagai penyakit, dan tidak termasuk dalam The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders yang digunakan oleh para psikiater untuk mendiagnosis gangguan mental.

Gejala Hikikomori memiliki kesamaan dengan agorafobia, di mana individu merasa takut dan menghindari situasi yang memicu kecemasan dan perasaan terjebak.

Hikikomori juga merujuk pada individu yang tidak memiliki hubungan sosial yang kuat atau ikatan keluarga, yang menyebabkan mereka memilih untuk menyendiri di dalam kamar.

BACA JUGA:5 Zodiak yang Suka Menilai Orang Lain dari Penampilannya

BACA JUGA:Bulan Pertama Semester Dua 2023, Inflasi Sumsel Naik 0,29 Persen

Banyak ahli Hikikomori mengatributkan perilaku ini pada faktor lingkungan.

Hikikomori paling sering terjadi di kalangan lelaki muda dari kelas menengah, terutama yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber