Fakta-Fakta Menarik tentang Fenomena Hikikomori di Kalangan Remaja di Jepang
Ilustrasi pengidap Hikikomori di kalangan remaja dan orang muda di Jepang.--freepik.com/@freepik
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Hikikomori adalah istilah yang berasal dari negara Sakura yaitu Jepang. Hikikomori mengacu pada fenomena sosial yaitu individu, terutama remaja dan orang muda, yang memilih untuk mengisolasi diri dari dunia luar atau interaksi sosial, dan menarik diri dari kehidupan masyarakat secara ekstrim.
Orang yang mengalami Hikikomori umumnya menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam rumah, terbatas pada kamar pribadi mereka dan menghindari kontak sosial langsung dengan dunia luar.
Mereka sering kali mengandalkan komunikasi melalui internet atau berinteraksi dengan dunia luar melalui media sosial.
Hikikomori bukanlah sekedar sifat pemalu atau menghabiskan waktu sendiri secara sukarela. Ini adalah kondisi yang lebih serius yang dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental, fisik dan sosial individu yang mengalaminya.
BACA JUGA:Kabel LAN, Tulang Punggung Teknologi Komunikasi Jaringan Kontemporer
Gejala yang sering terkait dengan Hikikomori meliputi kecemasan sosial, depresi, setres berlebihan, kesulitan dalam berinteraksi sosial, dan penurunan fungsi sosial secara keseluruhan.
Fenomena Hikikomori telah menjadi perhatian serius di Jepang karena prevalensinya yang signifikan pada individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Banyak upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini dan menyediakan bantuan dan dukungan yang diperlukan bagi individu yang mengalami Hikikomori, agar mereka dapat pulih dan berintegrasi kembali ke dalam kehidupan sosial.
Berikut Fakta-fakta menarik pada Fenomena Hikikomori pada remaja di Jepang:
BACA JUGA:Objek Wisata Ayek Pacar Jarai Lahat, Rekomendasi Habiskan Akhir Pekan Bersama Keluarga
BACA JUGA:Alpukat Jadi Buah Primadona Oleh-oleh di Pagar Alam
1. Jumlah Hikikomori
Diperkirakan bahwa ada lebih dari satu juta individu Hikikomori di Jepang. Ini adalah jumlah yang signifikan dan mencerminkan dampak yang serius dari fenomena ini fi masyarakat Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber