Bolehkah Bermain Laptop sambil di Charge?

Bolehkah Bermain Laptop sambil di Charge?

Merawat Baterei Laptop Awet--Gambar : freepik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Hal yang banyak dikhawatirkan oleh banyak orang adalah saat membuka laptop dan laptopnya dalam posisi charge baterai. Apakah ini dapat merusak baterai laptop, ini adalah pertanyaan yang banyak di pertanyakan oleh publik. 

Seperti diketahui baterai laptop mempunyai jenis yang berbeda dengan baterai smartphone. Baterai smartpone bisa dipakai seharian atau bisa lebih. Sementara baterai laptop hanya bertahan dalam hitungan jam.  Sehingga sering kali kita menggunakan laptop dengan posisi baterainya dicharge. 

Main laptop sambil di-charge pada dasarnya adalah praktek umum, dan tidak ada efek negatif yang signifikan pada kinerja laptop atau kesehatan baterai, asalkan laptop dan charger yang digunakan berfungsi dengan baik sesuai dengan apa yang sudah direkomendasikan oleh pabrik 

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

BACA JUGA:Layar Handphone Gerak Sendiri, coba lakukan hal ini

BACA JUGA:Peran Kalkulator Ditinggalkan oleh Pengguna dan Digantikan oleh Smartphone.

Panas: Ketika laptop di-charge dan digunakan secara intensif (misalnya bermain game berat atau menjalankan aplikasi yang memerlukan banyak daya), laptop dapat menjadi lebih panas dari biasanya. Jika laptop terlalu panas, ini dapat mempengaruhi kinerjanya. Pastikan laptop ditempatkan pada permukaan datar yang memungkinkan sirkulasi udara yang baik dan gunakan di lingkungan dengan suhu yang nyaman.

Penggunaan Baterai: Saat laptop di-charge, daya akan diambil langsung dari sumber listrik (charger) tanpa harus menggunakan baterai. Ini berarti baterai tidak akan dikenakan siklus pengisian dan pengosongan yang berulang-ulang, yang pada akhirnya bisa mengurangi ketahanan baterai dari waktu ke waktu. Idealnya, untuk memperpanjang masa pakai baterai, ada baiknya untuk sesekali melepaskan charger dan menggunakan baterai hingga sebagian sebelum kembali di-charge.

Overcharging: Sebagian besar laptop modern memiliki pengatur daya yang cerdas dan akan berhenti mengisi daya baterai ketika sudah mencapai level maksimum. Jadi, overcharging (mengisi daya berlebihan) seharusnya bukan masalah pada laptop modern. Namun, penting untuk membeli charger berkualitas yang disertifikasi oleh pabrikan laptop untuk memastikan keamanan pengisian daya.

Pengaruh Kualitas Charger: Charger yang tidak berkualitas atau tidak cocok untuk laptop Anda dapat menyebabkan masalah, termasuk panas berlebihan, pengisian baterai yang lambat, atau bahkan kerusakan pada laptop. Pastikan selalu menggunakan charger asli atau charger yang direkomendasikan oleh pabrikan laptop.

BACA JUGA:Meningkatkan Umur Baterai HP dengan Cara Sederhana untuk Mengatasi Masalah Kembung

BACA JUGA:Kesal Akun Whatsapp sering Dimasukkan ke Grup, Nah ini Cara Atur WA Tidak Dimasukan ke Grup Sembarangan

Secara keseluruhan, main laptop sambil di-charge sebagian besar aman dan tidak akan menyebabkan masalah jika dilakukan dengan benar. Namun, untuk menjaga kinerja dan masa pakai laptop dan baterai Anda, pastikan Anda mengikuti saran di atas dan selalu menggunakan perangkat yang berkualitas. Jika Anda merasa laptop menjadi terlalu panas atau mengalami masalah lainnya saat digunakan, hentikan penggunaan sementara dan periksa kondisi laptop Anda.

Baterai laptop adalah perangkat penyimpan daya yang digunakan untuk memberikan daya listrik ke laptop secara portabel. Baterai ini memungkinkan laptop untuk berfungsi tanpa perlu terhubung langsung ke sumber daya listrik seperti listrik AC.

Berikut adalah beberapa informasi penting tentang baterai laptop:

Jenis Baterai Laptop:

BACA JUGA:Peringatan! 11 Tanda HP Disadap: Termasuk Baterai Cepat Habis, Apakah Telepon Pintar Anda Terancam?

BACA JUGA:Jangan Biarkan Laptop Anda Panas, Lakukan Cara Ini Agar Awet

Baterai Berbasis Lithium-ion (Li-ion): Mayoritas baterai laptop modern menggunakan teknologi Li-ion karena keunggulannya dalam hal kapasitas daya, kepadatan energi, dan masa pakai yang lebih lama dibandingkan teknologi baterai sebelumnya.

Baterai Berbasis Lithium Polymer (Li-Po): Jenis baterai ini serupa dengan Li-ion dalam hal teknologi dan keuntungan, tetapi memiliki fleksibilitas lebih tinggi dan umumnya digunakan dalam laptop tipis dan ringan.

Masa Pakai (Life Span):

Masa pakai baterai laptop tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis baterai, frekuensi penggunaan, dan kondisi pengisian ulang. Umumnya, baterai laptop dapat bertahan selama 2 hingga 5 tahun sebelum kapasitas dayanya mulai menurun secara signifikan.

BACA JUGA:Laptop Anda Lemot? Berikut 10 Cara Memperbaikinya

BACA JUGA:Tiap Hari Bekerja di Depan Komputer, Pelajari Sejarah Pertama Kali Komputer Ditemukan

Penggunaan yang Disarankan:

Untuk memperpanjang masa pakai baterai, disarankan untuk tidak membiarkan baterai laptop kosong sepenuhnya sebelum diisi ulang. Selalu lebih baik untuk mengisi ulang baterai saat kapasitasnya mencapai sekitar 20-30%.

Jika mungkin, hindari meninggalkan laptop terhubung ke charger terus menerus setelah baterai mencapai 100%. Dalam beberapa kasus, ini dapat mengurangi umur baterai.

Hal yang harus dihindari untuk menjaga baterai laptop awet:

BACA JUGA:Penemuan Mouse Pertama pada Komputer Membuka Era Baru Interaksi Pengguna

BACA JUGA:Penemuan Pertama Speaker Eksternal pada Komputer Membawa Suara yang Lebih

Hindari mengekspos baterai laptop kepada suhu ekstrem atau panas yang berlebihan.

Hindari mempercepat proses pengisian baterai dengan mengisi ulang baterai di suhu lingkungan yang sangat rendah atau sangat tinggi.

Pastikan menggunakan charger dan aksesori resmi yang sesuai dengan merek laptop Anda untuk mencegah masalah keamanan dan kinerja.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber